KOTA (RIAUPOS.CO) - Keberadaan warung-warung remang di Kecamatan Payung Sekaki meresahkan warga tempatan. Ironisnya, bukannya menertibkan warung-warung yang kerap dijadikan tempat asusila, beberapa oknum petugas malah mengutip uang kepada pemilik warung itu.
Hal ini disampaikan Ketua RW 07, Kelurahan Bina Widya, Kecamatan Payung Sekaki Mulyadi kepada Riau Pos, belum lama ini. Ia mengatakan, beberapa ruas jalan yang banyak warung remang adalah di Jalan Air Hitam.
Selain itu juga banyak pedagang jagung nakal di Jalan Naga Sakti, di mana, penjual jagung menyediakan tempat duduk di balik semak-semak sehingga pasangan kekasih bisa berbuat hal-hal yang melanggar norma.
“Penjual jagung itu menyediakan tempat di balik semak-semak. Kami sudah kirimkan surat tiga kali ke Satpol PP, Polsek Tampan dan Dinas PU Kota guna membersihkan semak-semak dan tumpukan tanah di sana. Tapi tak pernah ada tindakannya,” ungkap Mulyadi.
Selain itu, minimnya lampu penerangan jalan di Jalan Naga Sakti juga turut menjadi perhatian.
Padahal, lampu penerangan sudah disediakan namun tak pernah dinyalakan.
‘’Sepertinya sengaja dimatikan atau dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” sebutnya.
Mulyadi menyebutkan, permasalahan sosial yang berada di kawasannya itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi dalam waktu dekat memasuki Ramadan.
“Kami sudah melakukan rapat khusus membahas keamanan termasuk tempat-tempat maksiat sebelum bulan Ramadan. Jika tidak ada tanggapan, maka kami yang akan bertindak. Apalagi yang berkedok jualan jagung itu yang jadi prioritas kami,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, setiap malam ia melihat ada tiga unit mobil dinas yang berlalu-lalang di kawasan tempat-tempat maksiat tersebut. Namun bukannya menertibkan, yang ada justru hanyalah oknum petugas mengutip uang.
“Saya lihat tiap malam ada tiga mobil dinas yang berkeliaran. Ada mobil Satpol PP. Ada juga mobil dari instansi lain. Saya lupa. Mereka keliling hanya untuk minta uang iuran saja. Sudah jadi rahasia umum itu,” tuturnya.
Terkait isu pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum anggota Satpol PP kepada pedagang jagung dan warung remang di Kecamatan Payung Sekaki, Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono angkat bicara.
“Saya instruksikan seluruh anggota saya bahwa tidak boleh melakukan itu (pungli, red),” tegasnya saat ditemui di sela aksinya menertibkan reklame di Simpang Tobek Godang, Panam, Selasa (17/4) pagi.
Apabila masyarakat ada yang melihat oknum petugas Satpol PP melakukan pungli, maka segera laporkan hal tersebut kepada dirinya.
“Apabila ada yang melihat anggota saya seperti ini, silahkan lapor ke saya. Pasti akan saya proses yang bersangkutan. Asalkan ada bukti foto atau dokumentasi lainnya,” ujarnya.
Jika ada laporan disertai bukti, ia berjanji akan segera merespon.
“Saya beberapa kali memanggil anak buah saya terkait dengan laporan seperti itu. Bahkan pernah ditunjuk juga namanya. Kami panggil, tapi tidak mengaku. Kalau saya panggil dua sampai tiga kali, tapi tidak mengaku, apakah saya dan anak buah saya diadu domba, saya kan tidak tahu,” ucap Agus.(cr6)