PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- PEMBAHASAN Ranperda Penyertaan Modal oleh Pansus DPRD Kota Pekanbaru, bersama pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan BUMD saat ini terus digeber. Semua proses percepatan pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) mulai dilalui.
Karena diharapkan pengembangan KIT itu pembangunannya dapat bedampak positif bagi masyarakat Kota Pekanbaru, khususnya dalam upaya mengangkat taraf ekonomi dan juga pengurangan pengangguran masyarakat tempatan. Apalagi diketahui bahwa pengembangan KIT ini masuk usulan RPJMN.
Selasa (7/1) lalu, kunjungan lapangan (kunlap) dalam upaya memastikan di mana titik dibangunnya ikon Kota Pekanbaru pun sudah dilakukan, dan saat ini pun pansus mulai melakukan studu banding ke beberapa daerah. Hasilnya nanti kembali akan dirapatkan untuk pematangan sebelum ranperda ini menjadi Perda Pekanbaru.
Dalam kunjungan ini pun juga melibatkan OPD di Pemko Pekanbaru, di antaranya Disperindag dan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru, yang akan mengelola kawasan tersebut nantinya.
Kunjungan dipimpin Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani. "Ini bagian tugas pansus, kita tidak ingin data di atas kertas saja. Ingin tahu lokasinya di mana, seperti apa kondisinya, sehingga data yang kita dapatkan semuanya kongkrit," kata Hamdani.
Dikatakan politisi PKS ini, dari penglihatan langsung saat turun lapangan ini, pihaknya akan bawa hasilnya nanti dengan melakukan diskusi dengan Pemko dan PT SPP.
"Apa kekurangan, data-data apa saja yang perlu dilengkapi, kita rangkum dan bahas lagi bersama Pemko dan PT SPP sebagai yang akan menjalankan ini nanti," kata Hamdani.
Pansus mengharapkan, keberadaan Perda Penyertaan Modal ini nantinya akan berdampak positif untuk masyarakat.
"Supaya nanti Ranperda yang sedang kita godok ini betul-betul yakin bisa jalan atau tidak bisa jalan, makanya kita tidak ingin di atas kertas saja, makanya melakukan kunjungan ini," ujar Hamdani.
Direktur PT SPP Heri Susanto usai kunjungan itu menjelaskan, bahwa lahan KIT ini ada 266 hektare. Direncanakan nantinya total 3000 hektare. Heri berharap agar Perda ini segera disetujui DPRD sehingga pihaknya bisa melangkah ke rencana kerja berikutnya.
"Karena hari ini ada 4 calon investor yang ingin bekerja sama dengan BUMD Pekanbaru dalam hal ini PT SPP, peluang sangat luar biasa, karena Kementerian Perindustrian sudah mengusulkan kita masuk RPJM nasional 2024," kata Heri meyakinkan.
Diterangkannya lagi, ketika usulan Kementerian Perindustrian itu nantinya disetujui presiden akhir bulan ini, maka Kawasan Industri Tenayanraya ini masuk dalam program strategis nasional yang akan berdampak positif bagi Kota Pekanbaru.
"Ketika kita masuk program strategis nasional, maka sangat cepat perkembangannya," kata Heri.
Sebelumnya dalam rapat Pansus, Mulyadi sebagai pimpinan rapat mewanti-wanti agar Pemko Pekanbaru dan PT SPP dalam menerima investor agar selektif.
"Yang paling kita kedepankan adalah keberadaan kawasan industri ini nantinya menjadi peluang lapangan kerja bagi warga tempatan, jangan sampai investor nantinya malah membawa tenaga kerja mereka," kata Mulyadi.(adv/gus)