PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau memecat satu oknum Tenaga Harian Lepas (THL) berinisial AP. AP diduga melakukan penipuan dengan modus investasi pariwisata bodong, yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Kepala Dispar Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, pemecatan AP setelah banyaknya korban yang mendatangi kantor Dispar Provinsi Riau mencari pelaku. Namun pelaku tidak masuk kantor dan mematikan nomor handphone-nya.
"Iya benar kami sudah melakukan pemecatan THL Dispar Riau karena diduga melakukan penipuan dengan modus investasi pariwisata pada Jumat lalu," kata Roni.
Roni mengatakan, sudah banyak korban yang datang ke kantor Dispar Riau melaporkan penipuan yang dilakukan oleh oknum THL Dispar Riau tersebut.
"Tapi keberadaan oknum THL itu tidak diketahui karena sudah lama tidak masuk kantor, handphone-nya juga mati, media sosialnya mati semua. Dicari di rumah juga sudah tidak ada di tempat dan rumahnya terkunci. Maka kita langsung buat surat pemberhentian yang bersangkutan," ujarnya.
Roni mengaku, korban yang ditipu oleh oknum THL tersebut jumlahnya mencapai puluhan orang. Di mana korban tidak hanya orang Riau, tapi ada juga dari luar Provinsi Riau, seperti Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
"Jadi pengakuan korban beragam, dan jumlah korbannya banyak, ada puluhan orang. Tapi modusnya oknum ini menawarkan investasi pariwisata bodong kepada korban," terangnya.
Roni menegaskan, kasus ini merupakan kasus persoalan oknum THL, namun dikarena yang bersangkutan staf di Dispar Riau, maka ia selalu menjanjikan investasi pariwisata bodong kepada korban.
"Misalnya kita di Riau ada iven Ombak Bono di Pelalawan, di situ oknum ini menawarkan investasi kepada korban, dan korban percaya. Tapi jalan cerita pastinya kita belum tahu pasti, tapi pengakuan korban seperti itu," paparnya.
Roni juga mengakui, jika oknum THL Dispar Riau yang diduga melakukan penipuan itu merupakan Juara Bujang Dara Provinsi Riau tahun 2017.
"Oknum THL ini juga merupakan juara I putra pariwisata nasional. Jadi kita sangat sayangkan dengan adanya laporan dugaan penipuan itu. Tentu kasus ini menjadi perhatian kita, agar masyarakat jangan langsung percaya ketika ada oknum-oknum tak bertanggungjawab jawab menawarkan investasi pariwisata," imbaunya.(sol)