PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebocoran pipa saluran air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak dikeluhkan masyarakat. Termasuk titik kebocoran di Jalan Jenderal Sudirman yang belum diperbaiki.
Pantauan di lokasi, Selasa (18/10), tampak air bercampur dengan pasir keluar dari badan jalan yang sudah berlubang. Masyarakat sekitar memberi penyekat di dekat lokasi kebocoran pipa air dengan alat seadanya. Seperti kayu dan plastik yang diikatkan seperti menyerupai bendera agar pengedara motor yang melintas di genangan tidak terpercik.
Salah seorang juru parkir di dekat lokasi tersebut Iwan mengaku sudah dua pekan lebih pipa air bersih yang ada di jalan protokol tersebut mengalami kerusakan dan bocor. Sehingga badan jalan menjadi tergenang karena air yang keluar cukup deras.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya pembangunan proyek IPAL yang membuat badan jalan semakin sempit.
"Sepertinya ini karena pipanya tidak tahan kena getaran dan beban makanya bocor. Ya, kalau bisa lubang dan pipa yang bocor ini segera diperbaiki agar airnya tidak terbuang percuma," ungkap Iwan.
Salah seorang pengendara Tiwi mengaku genangan air akibat kebocoran pipa air bisa membahayakan karena badan jalan jadi licin.
"Ini sangat bahaya kalau tidak segera diperbaiki. Karena selain air yang tergenang itu membuat kotor pakaian pengendara motor yang melintas karena kecipratan oleh pengendara lain, jalanan jadi licin ini dan juga dapat membahayakan keselamatan karena memang sulit untuk bisa dilintasi," kata dia.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Siak, Agung Anugrah mengatakan kebocoran yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman tersebut merupakan salah satu dari 65 titik kebocoran air bersih yang sudah didata oleh PDAM Tirta Siak.
Bahkan saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan perbaikan dengan cara melakukan pergantian pipa air bersih yang mengalami kerusakan karena termakan usia tersebut.
"Pipa kami ini kan sudah berpengalaman jadi kalau terjadi kebocoran itu bukan cuma setitik saja, makanya tidak bisa ditambal. Karena yang rusak itu panjang dengan kondisi retakan hingga beberapa meter dan untuk penggantian alatnya itu kita perlu waktu paling cepat sebulan makanya proses perbaikannya jadi lama," jelasnya.
Meskipun begitu, Agung tetap meminta maaf kepada pelanggan dan juga masyarakat di Kota Pekanbaru yang merasa terganggu dengan adanya kerusakan tersebut.
"Kami akan usahakan perbaikannya segera. Tapi karena pipa kita ini sudah tua jadi setiap bulannya itu titik kebocoran akan semakin banyak," ucapnya.(ayi)