BBPOM Tambah Parameter Uji pada Permen yang Buat Siswa SD di Inhil Keracunan

Pekanbaru | Senin, 19 September 2022 - 08:48 WIB

BBPOM Tambah Parameter Uji pada Permen yang Buat Siswa SD di Inhil Keracunan
YOSEF DWI IRWAN. (DOK.RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, terkait hasil uji mikrobiologi terhadap permen yang diduga telah membuat belasan murid SD 005 Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diduga mengalami keracunan hingga kini belum keluar.  ''Hingga saat ini hasil uji mikrobiologi belum keluar karena masih dalam proses pengujian oleh BBPOM. Bahkan, BBPOM Pekanbaru juga  menambah parameter uji. Selain pengujian mikrobiologi juga dilakukan uji kimia atau uji logam berat,'' ujarnya, Ahad (18/9). Mudah-mudahan, katanya, Senin (19/9) hasilnya ujinya keluar.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam membeli makanan kemasan seperti dengan selalu mengecek kemasannya, kadaluarsanya dan lain-lain.  ''Sebenarnya dari aspek legalitas permen tersebut sudah terpenuhi aspek keamanannya oleh pemerintah. Tapi harus dilihat juga kondisi kemasannya,'' terangnya.


Dilanjutkannya,  tentunya meskipun sudah mendapatkan izin edar makanya ada pengawasan pos market untuk memastikan mutu dan keamanan produk tersebut. Jangan sampai diawal memenuhi persyaratan tapi ternyata pada saat beredar ada proses produksi ataupun proses distribusi yang berpengaruh pada mutu dan keamanannya.

Pastikan selalu melakukan cek  kemasan, label, izin edar, kadaluarsa (KLIK) sebelum membeli dan menggunakan/mengonsumsi pangan olahan maupun obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan.

“Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada labelnya, pastikan produk memiliki izin edar Badan POM, dan pastikan produk belum melewati tanggal kadaluwarsa,'' tambahnya.

Kemudian, tambahnya,  perhatikan juga lingkungan tempat penjualan makanan, bersih atau tidak. Pasalnya, keracunan makanan bukan hanya disebabkan oleh bahan kimia tetapi juga bisa disebabkan dari penerapan hidup yang tidak sehat misalnya makanan dibiarkan terbuka sehingga ada lalat, tidak mencuci tangan dan lainnya.

''Apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak itu kan sangat riskan,'' imbuhnya.(dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook