KOTA (RIAUPOS.CO) – Protes warga Jalan Darma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak tidak serta merta membuat Pemko Pekanbaru menggesa pengaspalan ulang (overlay) jalan tersebut. Overlay yang memasng suah direncanakan baru masuk pada tahap persiapan tender.
Pada Sabtu (16/3), dua pohon pisang berdiri di tengah jalan yang rusak di Jalan Darma Bakti. Beberapa pengguna jalan yang lewat menyempatkan diri untuk berhenti dan berfoto di sana. Di batang pohon pisang tersebut digantungkan kardus bertuliskan “Dijual kebun pisang 1 km surat: atas nama masyarakat”. Warga setempat mengungkapkan, pohon pisang tersebut ditanam oleh masyarakat yang geram karena jalan yang tak kunjung diperbaiki.
Menanggapi protes warga ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution tak menampik bahwa memang Jalan Darma Bakti belum dilakukan perbaikan hingga kini. ‘’Iya (belum diperbaiki, red). Jadi, kan proses overlay harus tender dulu. Ini sedang dipersiapkan. Jalan itu salah satu yang akan kami overlay,’’ kata dia, Senin (18/3).
Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR Kota Pekanbaru di tahun anggaran 2019 hanya mengalokasikan dana Rp12 miliar untuk perbaiki jalan-jalan rusak. Dari seluruh jalan rusak di Pekanbaru, hanya tiga jalan yang dilakukan overlay. Yakni Jalan Darma Bakti dan Jalan pemuda di Kecamatan Payung Sekaki serta Jalan Suka Karya di Kecamatan Tampan.
Untuk overlay di tiga ruas jalan ini, Indra Pomi akhir Februari lalu pada Riau Pos menyebut terlebih dahulu dilakukan tender pengerjaan. Nilai proyek pengaspalan ulang itu sendiri tidak terlalu besar. Hanya berkisar di angka Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar. Proyek overlay tiga jalan ini saat itu masih menunggu penandatanganan SK kuasa pengguna anggaran (KPA) di Dinas PUPR Kota Pekanbaru. Ditargetkannya kala itu pada akhir Februari tender sudah ada yang berjalan.
Namun, target itu sendiri meleset. Pantauan Riau Pos di laman www.lpse.pekanbaru.go.id, Senin (18/3), belum satupun di antara tiga jalan tersebut yang lelang pengerjaan pengaspalannya tayang. Terkait ini, Indra Pomi Senin kemarin beralasan pihaknya masih berkutat pada persiapan administrasi.
‘’Menuju itu tentu banyak persyaratan administrasi yang harus dilengkapi. Misalnya harga satuan dan lainnya,’’ sebutnya.
Terkait Jalan Dharma Bakti yang ditanami pisang oleh warga, dia menyebut sudah memerintahkan bawahannya untuk menambal sementara. ‘’Hari ini (kemarin, red) saya sudah perintahkan menambal sementara,’’ singkatnya.
Agus, warga setempat menyebut, pohon pisang tersebut ditanam sekitar pukul tiga dini hari Sabtu kemarin. Letaknya sekitar 500 m tak jauh dari SPBU Jalan Darma Bhakti, tepat di dekat belokan menuju Jalan Kertapati. Agus mengaku jika keadaan Jalan Darma Bakti cukup mengkhawatirkan.
Mobil-mobil sejenis MPV, sedan dan hatchback seringkali sangkut di jalan tersebut. Menyebabkan kerusakan dan patah pada beberapa bagian mobil. “Banyak yang lewat sini, mobil-mobil pendek nyangkut dan patah,” kata Agus.
Agus berharap dengan ditanamnya pohon pisang tersebut, memberikan kesadaran pada pemerintah untuk segera memperbaiki Jalan Darma Bakti. Salah satu pemilik warung di Jalan Darma Bakti, Ina menuturkan, selain jalanan yang rusak. Jalan tersebut juga mengakibatkan debu-debu setiap harinya. Apa lagi saat musim hujan, Jalan Darma Bakti tertutup banjir. “Kalau panas banyak debu, kalau hujan kebanjiran. Semoga cepat diaspal,” ungkapnya.
Salah satu pengguna jalan, Iwan mendukung penanaman pohon pisang di tengah jalan. Ia juga mengungkapkan kekesalannya pada pemerintah yang tak kunjung memperbaiki Jalan Darma Bakti.
“Sebenarnya pemerintah meski pun diberi beginian tetap tidak akan peka. Mereka sibuk kampanye. Baguslah kalau ditanami pisang mana tahu nanti berbuah, ada faedahnya. Ini jalan sudah kayak jalan di kampung, tak jarang juga kecelakaan di jalan ini,” ucapnya.(ali)