CERITA MAHASISWA WUHAN ASAL PEKANBARU

Perjuangan Panjang Pulang ke Tanah Air

Pekanbaru | Rabu, 19 Februari 2020 - 08:16 WIB

Perjuangan Panjang Pulang ke Tanah Air
Rio Alfi (kanan) saat dikunjungi rekan-rekannya dari Universitas Islam Riau di kediaman mertuanya Jalan Kaharuddin Nasution, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Selasa (18/2/2020). (Facebook Rio Alfi)

Rio Alfi dan keluarga kecilnya sudah dua hari berada di rumah. Sejak kepulangan mereka dari Natuna, Sabtu (15/2) lalu, mahasiswa Wuhan asal Pekanbaru itu hanya beristirahat total. Baru Selasa (18/2), ia bersama istri dan anak mengunjungi kediaman orangtua di Jalan Cik Ditiro, Kelurahan Tanah Datar, Kecamatan Pekanbaru Kota.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- KEPULANGAN Rio Alfi bersama ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari sarang virus corona, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina tidaklah mudah. Mulai dari mengurus administrasi kepulangan, hingga meminta izin pulang ke pihak kampus setempat dilakoni Rio. Belum lagi rasa cemas yang menghantui, pascapemerintah Cina memberlakukan isolasi terhadap Wuhan.


Saat dihubungi Riau Pos, Selasa (18/2), Rio dari balik sambungan seluler menyebut dirinya dalam keadaan sangat sehat. Hanya saja, ia belum melakukan aktivitas apa-apa. Selain hanya beristirahat di rumah, kemudian menyambut kerabat yang silih berganti berdatangan. Ia cukup merasa senang telah kembali ke kota asal.

"Alhamdulillah. Sangat sehat. Selama dua hari ini memang saya tidak keluar rumah. Baru tadi (kemarin, red) berkunjung ke rumah orangtua di Jalan Cik Ditiro," ungkap Rio.

Ia kembali melanjutkan cerita, ketika Negeri Tirai Bambu memutuskan untuk mengisolasi Wuhan, ia bersama istri dan anaknya sempat merasa agak sedikit khawatir. Namun perasaan itu hilang setelah pihak KBRI mengabarkan bakal melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Wuhan.

Sebagai Ketua Ranting Terpadu, Perhimpunan Pelajar Indonesia Wuhan, Rio langsung mendata 23 pelajar yang ada di sana. Jumlah tersebut termasuk anak Rio dan seorang WNA yang merupakan suami dari salah satu pelajar asal Jambi. Dia juga yang mengurus izin kepulangan pelajar Indonesia ke lima kampus berbeda di Wuhan.

Cukup memakan waktu. Karena setiap kampus meminta persyaratan berbeda dari tiap mahasiswa. Ada yang hanya perlu passpor, ada yang meminta izin bus, hingga meminta dihubungi langsung pihak KBRI. Setelah semua izin selesai, dirinya langsung menyerahkan data kepada pihak KBRI. Sembari menunggu kepastian pulang, Rio beserta WNI lainnya tak henti memanjatkan doa agar kepulangan ke negeri tercinta bisa mudah. Kabar bahagia itu pun tiba. Sabtu (1/2), dia bersama pelajar lainnya diminta berkumpul di bandara Kota Wuhan. Setelah sampai, Rio bersama ratusan WNI lainnya tidak langsung dibawa pulang. Harus menunggu antrean keberangkatan. Karena tidak hanya Indonesia yang melakukan evakuasi terhadap warganya.

Keesokan harinya, Ahad (2/2), barulah para WNI dibawa ke Tanah Air. Namun lagi-lagi tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan harus menjalani observasi selama 14 hari di Kepulauan Natuna. Setelah dinyatakan sehat, Rio bersama 237 WNI lainnya diterbangkan ke Jakarta, dan sampai di Pekanbaru, Sabtu (15/2). Sejak berita tentang dirinya viral di jagat maya, tak sedikit komentar negatif dialamat warganet kepadanya dan WNI lainnya pulang.

Namun hal itu ditanggapi positif oleh Rio. Karena tidak sedikit juga yang mengharapkan dirinya untuk bisa pulang, dan kembali dengan kondisi sehat. "Banyak komen negatif warganet. Masyarakat masih beranggapan kami dari Wuhan ni masih berbahaya. Kami kan sudah dibuktikan Kemenkes, diberi keterangan dan sertifikat bahwa kami sehat," ujar Rio.

Soal rencana kembali ke Wuhan, Rio mengatakan belum ada sama sekali. Selain kondisi di Wuhan masih belum cukup stabil, mata kuliah dirinya bersama sang istri juga sudah banyak yang selesai. Bagi mahasiswa lain yang belum, pihak kampus menyediakan perkuliahan dengan metode dalam jaringan (daring). "Untuk kuliah saya sama istri sudah selesai teori semua. Bagi teman-teman yang belum selesai, bisa ikut kuliah online. Lagian belum ada instruksi untuk balik. Mungkin tunggu kondisi normal," tutup Rio mengakhiri cerita.(nda)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook