Pj Wako Pekanbaru Akan Evaluasi Lima Pejabat Lagi

Pekanbaru | Selasa, 18 Oktober 2022 - 09:04 WIB

Pj Wako Pekanbaru Akan Evaluasi Lima Pejabat Lagi
Muflihun SSTP MAP (RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gelombang evaluasi terhadap Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih berlangsung. Setelah usai mengevaluasi 22 orang, kini lima orang PTP akan menjalani evaluasi.

Evaluasi gelombang kedua ini direncanakan akan digelar pekan depan atau pekan ketiga Oktober ini. Evaluasi dan uji kompetensi akan menentukan apakah pejabat tersebut dipertahankan atau digeser dari jabatan yang kini didudukinya.


Adanya rencana evaluasi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP terhadap lima orang pejabat lagi disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru, Baharuddin, Senin (17/10) kepada wartawan.

"Jika tidak ada halangan akan kami gelar pada pekan ketiga Oktober ini," ujar dia.

Awalnya PTP yang akan dievaluasi ada enam orang, namun seorang di antaranya memasuki masa pensiun. "Semula memang direncanakan enam orang, tapi ada satu yang masuk masa pensiun jadi yang dievaluasi hanya lima yang dievaluasi," imbuhnya.

Lima orang yang akan menjalani evaluasi ini adalah Staf Ahli Mahyudin, Asisten I Setko Pekanbaru Syoffaizal, Asisten III Setko Pekanbaru Masykur Tarmizi, Kepala Dinas Sosial Idrus serta Kepala Dinas Pariwisata Masriya.

"Untuk satu lagi yaitu Staf Ahli Ardani tidak jadi dievaluasi karena masuk masa pensiun," paparnya.

Sebelumnya, Pemko Pekanbaru juga sudah menggelar evaluasi gelombang pertama terhadap 22 PTP yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru. Hasil evaluasi sudah di tangan Pj Wako Pekanbaru, namun pelantikan akan dilakukan serentak menunggu hasil evaluasi lima pejabat pada gelombang kedua ini.

Pj Wako Pekanbaru Muflihun sejak jauh hari menyampaikan bahwa evaluasi yang dilakukan bukan atas dasar emosi maupun suka atau tidak suka. Namun untuk mengetahui kompetensi seorang pejabat dan kecocokannya menduduki jabatan apa.

"Saya hanya murni mengevaluasi dan mencocokkan ilmu masing-masing. Ketika ada yang cocoknya di pertanian ya harus di pertanian, kalau dia cocoknya di kesehatan ya di kesehatan, ini yang perlu kita cocokkan agar kinerja pemerintah ke depan bisa semakin meningkat semakin baik," singkatnya.(yls)

Laporan M ALI NURMAN, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook