PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 di Kota Pekanbaru berakhir 16 Oktober lalu dan diklaim berlangsung sukses sesuai tujuan dan target. Angka kecelakaan lalu-lintas menukik tajam. Sementara itu ada 4.055 pengendara mendapat tindakan di wilayah hukum Kota Pekanbaru.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi melalui Kasat Lantas Kompol Angga Wahyu Prihantoro pada Senin (17/10) menjelaskan, pihaknya dalam menjalankan operasi mengedepankan edukasi dan pendekatan humanis. Hal ini sesuai dengan arahan Kapolresta.
"Selama operasi dua pekan, kami mengedepankan edukasi dan sosialisasi keselamatan dan ketertiban berlalu lintas. Dari 4.055 pengendara yang terjaring, 2.596 di antaranya hanya kami berikan teguran," jelas Kompol Angga.
Selain itu, bagi pelanggar lalu lintas selama operasi, tetap mendapat tindakan. Selama empat belas hari itu, sebanyak 1.459 pengendara terjaring e-Tilang.
Kecelakaan selama operasi juga menurun tajam. Hanya tercatat dua kecelakaan dengan korban tiga orang mengalami luka ringan dan satu orang mengalami luka berat.
Kompol Angga menyebutkan, memang pada Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 kali ini menjadi momen bagi Satlantas Polresta Pekanbaru untuk melakukan kampanye keselamatan berlalu-lintas. Salah satu fokus operasi adalah edukasi pentingnya penggunaan helm bagi pengendara dan penumpang sepeda motor sejak usia dini.
"Usai operasi ini kami akan tetap lakukan giat preemtif lainnya seperti imbauan di media sosial, media online, media cetak, atau dengan mengedepankan Unit Kamsel. Yakni melakukan pendidikan masyarakat dan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat ataupun ke sekolah maupun kampus," ungkapnya.
Kasat Lantas mengimbau kepada masyarakat agar menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai sebuah kebutuhan. Dirinya mengajak pengendara untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu-lintas. Menurutnya, selamat di jalan dan sampai tujuan jauh lebih penting.(end)
