PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksanaan upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berlangsung khidmat, Jumat (17/8). Seluruh rangkaian upacara berjalan dengan lancar dari awal hingga usai, kendati prosesinya di tengah guyuran hujan. Kegiatan rutin setiap tahun di halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru ini, sempat molor dari waktu yang telah ditentukan. Hujan yang tak kunjung reda menjadi penyebabnya, sehingga rangkaian pelaksanaan dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB.
Di bawah guyur hujan, terlihat seluruh peserta upacara bersemangat mengikutinya, baik dari personel kepolisian, Tentara Negara Indonesia (TNI), pegawai negeri sipil (PNS), personel Dinas Per hubungan (Dishub) tampak berbaris rapi di tengah lapangan. Pakai yang mulai basah tak hiraukan demi peringatan hari bersejarah Bangsa Indonesia itu.
Namun, menariknya di bagian sisi belakaang kantor Wali Kota Pekanbaru terlihat sejumlah pegawai berteduh dari hujan. Mereka tidak mengikuti pelaksanaan peringatan hari kemerdekaan yang hanya digelar sekali dalam setahun, karena merasa takut pakaian yang dikenakan basah.
Dalam amanatnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT mengatakan, peringatan hari kemerdekaan menjadi momentum mengingat kembali sejarah dan mengapresiasi perjalanan panjang para pejuang dapat merebut kemerdekaan hingga membawa pada keadaan sekarang.
“Tepat 73 tahun lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit ibu pertiwi sebagai penanda lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Wako dengan semangat.
Selain itu dipaparkannya, kemerdekaan selalu indenti dengan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan dari tangan penjajahan. Banyak peristiwa heroik yang terjadi semasa perang kemerdekaan, namun tetap bersemangat untuk mempertahankan kemerdekaan dengan menjaga persatuan dan kesatuan.
“Semangat Peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 RI ini yang mengangkat tema, yakni Kerja Kita Prestasi Bangsa. Para anak bangsa telah menorehkan tinta sejarah bahwa kemerdekaan tidak hanya melalui medan perang, akan tetapi melalui prestasi, karya cipta dan inovasi serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi. Telah banyak karya-karya anak bangsa diakui dunia di berbagai bidang dan dipamerkan pada helatan Hakteknas beberapa hari yang lalu,” jelasnya.
Lebih lanjut dia, meminta menjaga persatuan dan kesatuan, tanpa melihat perbedaan suku, agama, warna kulit dan ras. Kemudian menepis segala ujaran kebencian, hoaks dan isu radikalisme terorisme yang sering dihembuskan oleh oknum-oknum pemecah belah bangsa.
“Pada tahun depan, kita menghadapi pemilihan presiden dan anggota legislatif di seluruh Indonesia. Untuk itu mari kita sukseskan dan dukung penyelenggarannya, agar tercipta kampanye damai, tertib dan lancar,” kata Wako.
Tak hanya itu saja, peringatan kemerdekaan turut menjadi momentum semua pihak untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi yang intens. Di hadapan, masih banyak rencana-rencana dan program-program yang masih belum terselesaikan. Namun semua yakin dengan menjalin kerja sama, gotong royong dan saling tolong-menolong yang merupakan ciri budaya Indonesia dapat melalui halang dan rintangan yang dihadapi.
“Di usia yang cukup matang, kekuatan pembangunan bangsa berada pada kualitas SDM, karena dengan mengandal SDA kita sudah jauh tertinggal dengan negara tetangga,” imbuhnya.
Dijelaskannya, untuk menciptakan SDM berkualitas perlu ditanamkan budaya membaca kepada generasi penerus bangsa. Selain itu dengan menanam minat baca, generasi tersebut akan mengetahui semua hal dari berbagai bidang. “Kita harapakan literasi di keluarga, menanamkan minat baca kepada anak untuk menciptakan generasi penerus menjadi modal pembangunan dan pemimpin masa depan,” sebut Wako.(rir)
