PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejumlah harga bahan pokok masyarakat terpantau stabil beberapa hari setelah Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Hanya beberapa komoditas yang diketahui masih dijual dengan harga tinggi, ini terjadi karena permintaan yang juga belum menurun dan terjadinya kendala saat dalam perjalanan akibat penyekatan jalan.
Pantuan Riau Pos di Pasar Agus Salim Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (17/5), tampak hanya sebagian pedagang yang berjualan usai libur Idulfitri. Meskipun begitu, sejumlah harga bahan pokok cenderung mengalami penurunan harga jual, karena stok yang masih banyak.
Nabila salah seorang pedagang mengaku hingga H+4 Idulfitri 1442 Hijriah, sejumlah harga bahan pokok cenderung masih dalam kondisi stabil. Salah satunya terjadi pada cabe merah bukit yang kini dijual seharga Rp40.000 per kilogramnya. Padahal beberapa hari jelang Idulfitri harga cabai tersebut dijual di atas Rp50.000 per kilogram nya.
Sementara itu, untuk cabai rawit hijau dijual seharga Rp35. 000 per kilogram, bawang merah Rp30 000 per kilogram, Bawang Putih Rp26.000 per kilogram, tomat Rp10.000 per kilogram. "Untuk harga bisa dikatakan stabil dari sejak jelang Ramadan lalu hingga usai lebaran ini. Karena banyak masyarakat yang enggan memasak dan memilih membeli makanan jadi, sehingga daya beli di pasar cukup berkurang," kata dia.
Lanjut Nabila, meskipun sejumlah bahan komoditi mengalami penurunan. Namun masih ada sejumlah komoditi lain yang malah mengalami kenaikan harga akibat penyekatan jalan di sejumlah daerah dari larangan mudik Idulfitri, yaitu cabai rawit merah yang kini dijual seharga Rp90.000 hingga Rp100. 000 per kilogram.
"Akibat barangnya sedikit dan karena penyekatan menjadi pasokan cabai rawit merah dari Jawa terhambat semua," tuturnya. Sementara itu, Hana salah seorang pembeli merasa bersyukur harga bahan pokok masih berada di harga yang normal dan terjangkau di kantongnya.
Biasanya usai Idulfitri dan hari raya keagaaman lainnya, semua bahan pokok mengalami kenaikan harga dan menyulitkan masyarakat yang memiliki perekonomian menengah ke bawah untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
"Alhamdulilah masih terjangkau harganya. Makanya sekarang beli banyak biar ada stok dan pas harga naik saya sudah nggak pusing lagi untuk membeli bahan keperluan lainnya,"kata dia.(ayi)