SMA/SMK di Rohul Sukses Terapkan Ujian Berbasis IT

Pekanbaru | Selasa, 17 Desember 2019 - 08:24 WIB

SMA/SMK di Rohul Sukses Terapkan Ujian Berbasis IT
hamdani

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Kabupaten Rokan Hulu sukses melaksanakan ujian berbasis Informasi Teknologi (IT) semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Ujian berbasis IT ini merupakan pertama diterapkan di Bumi Lancang Kuning.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Cabang Disdik Provinsi Riau Kabupaten Rokan Hulu, Hamdani menjelaskan, ujian semester dengan menggunakan program IT diterapkan atas kesepakatan seluruh kepala sekolah negeri maupun swasta dan para guru melalui rapat MKKS. Hal ini, dalam rangka memanfaatkan kemajuan teknologi yang terus berkembang.


"Seluruh SMA/SMK di Kabupaten Rohul, ujian pada semester ganjil ini, menggunakan IT," ungkap Hamdani, Ahad (15/12).

Dikatakan Hamdani, ujian menggunakan komputer, laptop, tablet serta android  dapat memberikan banyak manfaat kepada pihak sekolah pelaksana ujian, maupun terhadap peserta didik bahkan kepada pemerintah. Karena menurutnya, pihak sekolah dapat menghemat anggaran penggandaan soal ujian.

"Sekolah tidak lagi meng-copy master soal ujian bagi setiap peserta didik, artinya sekolah mampu memangkas anggaran penggandaan soal ujian. Yang mana dulu menggunakan kertas dan setelah ujian lembaran soal dan jawaban tersebut hanya terbuang sia-sia," jelasnya.

Ujian berbasis IT tersebut, dipaparkan pria akrab disapa Dani, meninggalkan sistem ujian manual yang menggunakan Lembaran Soal Ujian (LSU) dan Lembar Jawaban Siswa (LJS).

Kemudian, ujian berbasis IT  lebih sederhana dan mempermudah peserta didik.  Kemudian tambah dia, hasil ujian transaparan, siswa tidak bisa mencontek mengingat soal ujian tidak sama dengan siswa yang lain serta selesai ujian siswa langsung mengetahui hasilnya.

"Guru tidak akan bisa membantu nilai ujian terhadap peserta didik. Umpamanya, yang didapat siswa nilai 60 tau tau menjadi dengan nilai 75, ini kan hal yang tidak bagus dalam meningkatkan pendidikan apalagi berbicara soal kualitas," sebut Dani.

Mengenai kendala dihadapi dalam penerapan ujian berbasis IT,  Hamdani menuturkan, pertama yakni sender dan receiver untuk mencari tujuan dan persamaan bersama dalam memajukan dunia pendidikan. Ini kata dia, memang bukan hal yang mudah mengingat setiap individu berbeda-beda pola fikirnya.

Hamdani mengatakan, berdasarkan survei dilakukan Cabang Disdik Provinsi Riau Kabupaten Rohul dan hasil dari laporan kepala sekolah bahwa penyiapan ujian berbasis pensil dan kertas yang selama ini dilaksanakan cukup memakan waktu dan biaya yang cukup besar.

Besarnya biaya penyelenggaraan ujian semester pada sekolah tentunya akan mengurangi pos-pos pembiayaan kegiatan lain di sekolah.

"Juga survei yang dilakukan sejumlah sekolah yang dilakukan pada bulan Mei 2018, tercatat 680 siswa dari 972 siswa (70 persen) memiliki handphone Android. Pemanfaatkan handphone berbasis Android dalam dunia pendidikan sangat besar. Terutama untuk menggantikan peranan komputer mengakses content-content pembelajaran serta  pemanfaatan untuk pelaksanaan evaluasi pembelajaran," terangnya.

Hal ini disampaikannya, sejalan dengan komitemn Presiden Jokowi dengan mengangkat Mendikbud Nadiem Makarim, seorang menteri termuda saat ini yang merupakan pemilik aplikasi transportasi online Gojek.

Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Rohul Eri Mulyadi dan MKKS SMK Yulisman merasakan manfaat serta kemudahan dari program  ujian berbasis IT. "Ini tidak menutup kemungkinan ini akan dijadikan sebagai program ujian semester berkelanjutan," harapnya.(rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook