PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - PANDEMI Covid-19 telah membuat dunia bisnis di Riau lesu. Untuk membangkitkan kembali perekonomian yang sedang jatuh itu perlu waktu. Beranjak dari situ Riau Pos menggelar focus group discussion (FGD) bersama Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Riau di Lantai 1 Mal Pekanbaru (MP), Jumat (16/10).
Diskusi dengan tema adaptasi kebiasaan baru dunia bisnis di era pandemi itu dimoderatori wartawan Riau Pos Lismar Sumirat. Sementara narasumber yang dihadirkan adalah Ketua DPD APPBI Riau Rienty Masriel dan Ketua PHRI Riau Nofrizal.
Rienty Masriel dalam pemaparannya menjelaskan, sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19 pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Bahkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman pihaknya sengaja mengusung tagline jangan takut ke mal. Rasa aman dan nyaman ini diwujudkan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Pusat perbelanjaan juga sudah mendapat rekomendasi khusus sebagai syarat untuk operasional dari pihak terkait.
"Kami konsisten menerapkan protokol kesehatan. Sebelum masuk mal wajib cuci tangan di tempat yang sudah kami sediakan, pakai masker dan harus melewati thermo gun. Selain itu pengelola mal juga memberikan tanda-tanda khusus agar pengunjung bisa menjaga jarak dan protokol lain-lain," kata Direktur Pusat Perbelanjaan Metropolitan City (MTC) ini.
Protokol kesehatan berlaku untuk seluruh pusat perbelanjaan yang berada dalam naungan APPBI Riau. Pihak pengelola bersepakat menjalankan protokol ketat.
"Jam operasi mal juga lebih singkat. Ada yang buka pukul 11 WIB ditutup 20.00 WIB," ucapnya.
Sementara Ketua PHRI Riau Nofrizal juga mengungkapkan, masa pandemi Covid-19 ini adalah masa yang sulit di sektor perekonomian. Menurutnya, perhotelan termasuk dalam bisnis yang sangat terdampak. Begitu diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu, seluruh hotel mengalami pengurangan pengunjung secara drastis.
"Aktivitas dari dalam dan luar kota, luar negeri terhenti, penerbangan juga. Adanya Covid ini, tak hanya berdampak 50 persen, tapi mencapai 70-80 persen kami kehilangan tamu dan pendapatan. Bahkan ada hotel yang tutup sementara hingga sampai saat ini," kata Nofrizal.
Oleh karena itu, ujar Nofrizal, agar tetap dapat eksis dan bertahan, hotel-hotel pun menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Tak hanya bagi tamu, tetapi karyawan hotel pun dengan ketat melaksanakan protokol kesehatan. Ia juga berharap, agar pemerintah dapat benar-benar mengetatkan penerapan protokol kesehatan. "Mudah-mudahan dengan adanya acara ini kepercayaan masyarakat mulai tumbuh. Cari hotel yang menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Nofrizal berharap, tak hanya pengusaha yang menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga seluruh masyarakat. Ia juga mengharapkan, agar orang tanpa gejala (OTG) menahan diri dan sebaiknya tidak melakukan isolasi di hotel, tanpa memberitahu pihak hotel.
"Siapa tahu ada yang OTG dan ingin menginap di hotel, itu sebaiknya jangan dulu," ujar Wakil Ketua DPRD Pekanbaru itu.
Ia juga berharap, agar pemerintah dapat benar-benar mengetatkan penerapan protokol kesehatan. "Mudah-mudahan dengan adanya acara ini kepercayaan masyarakat mulai tumbuh. Cari hotel yang menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Sementara Lismar mengucapkan terima kasih kepada Mal Pekanbaru yang memfasilitasi dan menjadi tuan rumah dalam acara FGD ini. "Terima kasih untuk MP yang sudah memfasilitasi acara ini," ujarnya.(ted)
Laporan : Mujawaroh Annafi dan Lismar Sumirat (Pekanbaru)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan