PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, baru saja melaksanakan rotasi alat kelengkapan dewan (AKD). Setelah ini, masing-masing komisi bakal segera menggesa seluruh pekerjaan rumah (PE) tertinggal. Termasuk juga Komisi III DPRD Riau yang dikomandoi Markarius Anwar.
Di mana, ada beberapa persoalan yang tengah menjadi perhatian serius komisi yang membidangi perihal ekonomi, aset hingga pendapatan asli daerah tersebut.
Kepada Riau Pos, Markarius mengatakan bahwa pihaknya akan menjadwalkan beberapa agenda rapat serta pertemuan dengan mitra Komisi III DPRD Riau. Selain itu, pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan tenaga ahli komisi untuk mengetahui sejauh mana persoalan yang tengah menjadi fokus saat ini.
"Seperti pembahasan mengenai aset, sumber PAD. Kan ada semua, kami melanjutkan dan menggesa agar semua pekerjaan bisa selesai sesuai target," ungkap Markarius, Senin (16/5).
Ditambahkan dia, saat ini pihaknya masih fokus dengan beberapa persoalan yang juga sempat difokuskan anggota komisi III sebelumnya. Seperti persoalan PAD, aset Pemprov Riau yang belum memberikan hasil optimal terhadap pemasukan daerah, serta beberapa persoalan lainnya yang berhubungan dengan tugas pokok komisi.
"Setelah dijadwalkan, kita akan undang para mitra untuk membahas hingga tuntas," tambahnya.
Soal AKD, pimpinan DPRD sebut semua fraksi kompak dan tidak ada yang ditinggal. Diketahui sebelumnya, Rotasi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Riau selesai digelar pada Rabu (12/5) malam. Komposisi masing-masing komisi juga telah dibacakan berikut nama ketua, wakil dan sekretaris komisi.
Ketua DPRD Riau Yulisman kepada wartawan mengatakan, semua proses rotasi AKD telah dilalui bersama. Bahkan dari total 8 fraksi seluruh fraksi turut kebagian "jatah" pimpinan AKD DPRD, dengan sistem proporsional yang diurutkan dari fraksi dengan jumlah kursi terbesar ke terkecil.
"Semuanya sudah disepakati bersama dan semuanya sudah melalui proses, saatnya kita kembali kerja menjalankan tugas dan fungsi kita sebagai wakil rakyat," ujar Yulisman.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho. Menurut dia, proses penyusunan AKD total 8 fraksi dan 4 pimpinan DPRD Riau kompak dengan komposisi yang ada.
"Alhamdulillah semua total 8 fraksi dan 4 pimpinan DPRD Riau kompak dengan komposisi saat ini. Semua senang dan tidak ada yang ditinggalkan," ujar Agung terpisah.
Soal tarik ulur dan beberapa polemik yang sempat terjadi, Agung menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar. Mengingat DPRD sendiri merupakan lembaga politik yang tentunya ada proses politik dalam membuat keputusan.
"Ya dinamika itu pasti ya. Ada tarik ulur, lobi-lobi dan segala macamnya. Tapi kembali lagi, teman-teman yakin bahwa ada hal yang lebih penting lagi. Yakni mengurusi semua persoalan masyarakat. Maka dari itu, semua satukan pandangan, kompak, dan Alhamdulillah tadi malam selesai," ucapnya.
Ditambahkan Agung, kedepan DPRD Riau akan menggesa beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang sempat tertunda. Diantaranya adalah pengesahan Perda BRK Syariah dan Paripurna Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPj) kepala daerah.
"Termasuk juga beberapa pansus yang saat ini masih berproses. Mudah-mudahan dengan optimisme, semua pekerjaan yang ada bisa selesai tepat waktu," harapnya.(nda/adv)