PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) - Hujan deras disertai petir terjadi Ahad (15/4). Suara petir yang menggelegar menyebabkan sembilan pengunjung pasar kaget di Kelurahan Sungai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki mengalami syok. Kesembilan warga tersebut sempat dilarikan ke klinik dan rumah sakit terdekat untuk dirawat karena mengalami trauma pendengaran.
Kapolsek Payung Sekaki AKP Benni Syaf didampingi Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki Ipda M Bahari Abdi membenarkan terjadinya peristiwa itu. Ia mengatakan, kejadian itu terjadi pada saat para korban sedang berbelanja di pasar kaget sekitar pukul 17.30 WIB. Saat hujan turun, terjadi sambaran petir dengan suara yang menggelegar kuat.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sembilan warga itu kebetulan berdekatan dengan pohon dan hanya mengalami trauma pendengaran, mual dan muntah,” kata Kapolsek kepada Riau Pos, Senin (16/4) siang.
Dirincikan oleh Kapolsek, sembilan warga yang mengalami trauma sempat dilarikan ke sejumlah klinik dan rumah sakit terdekat. Namun menjelang tengah malam, beberapa di antara mereka telah diperbolehkan pulang karena tidak ada yang mengalami luka serius.
Adapun identitas kesembilan warga tersebut di antaranya, Rian, Erlena, Iwit, Wanda dan Rosmarni. Kelimanya sempat dibawa ke Klinik Veronica dan telah diperbolehkan pulang.
Seorang warga lainnya yaitu Melda Irawati Siregar sempat juga dibawa ke Klinik Lampas Malam dan juga telah diperbolehkan pulang. Sementara itu, tiga orang lainnya bernama, Riko (17), Yuli Purwanti (25) dan Citra Aroma Simanjuntak (33) dilarikan ke RS Prima untuk mendapatkan perawatan intensif.
‘’Mereka dirawat intensif di RS Prima karena mengalami trauma pendengaran. Korban dirawat intensif karena mengalami mual dan muntah. Dan sesuai petunjuk dokter agar dirawat inap. Mungkin sudah bisa pulang sore ini (kemarin, red),’’ ujar Kanit Reskrim menambahkan.
Benni menyarankan kepada masyarakat, agar tidak berada di luar ruangan saat hujan deras disertai angin kencang dan petir. Dan juga hindari berdekatan dengan pohon.
“Ini demi keselamatan bersama karena waktu lalu di wilayah Pekanbaru juga pernah terjadi hal yang sama,” kata Benny.(*1/man)