PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Revolusi industri 4.0 membawa dunia lebih canggih dan ada digenggaman. Dituntut agar manusia lebih cerdas dan pastinya memudahkan segala urusan.
Hal ini pula yang dikupas pada implementasi revolusi 4.0 yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Persada Bunda Pekanbaru, di Hotel Prime Park Pekanbaru, Sabtu (15/2).
Menghadirkan dua pembicara, Dessy Aliandrina PhD (akademisi) dan Rudi Juliandi ST MSi (Kepala Bidang Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPM-PTSP) Pemerintahan Kota (Pemko) Pekanbaru. Dihadiri 247 mahasiswa semester akhir yang berharap dapat merubah pola pikir menjadi lebih maju.
Ketua Program Studi (Prodi) Manajemen STIE Persada Bunda, Desi Susanti mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan seminar pemasaran tersebut, pihaknya berharap para mahasiswa tidak hanya memahami, namun mampu menguasai praktik di lapangan.
"Karena kegiatan ini merupakan implemetasi dari mata kuliah seminar pemasaran. Di sini mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tapi bisa langsung mengimplemetasi ilmu yang telah dipelajari guna menciptakan mahasiwa yang kreatif. Belajar berkomunikasi, berkolaborasi dengan dunia usaha," katanya.
Seperti disampaikan Dessy Aliandrina, untuk ke depan persaingan ekonomi global yang berbasis teknologi tidak dapat dihindari. Inovator-inovator baru akan selalu ada dan terus berkembang di zaman rovolusi industri 4.0 saat ini.
"Penting dalam ini adalah menciptakan SDM yang mampu bersaing dalam Industri 4.0 ini, kepada para mahasiswa marilah kita mengembangkan diri diluar. Karena belajar tidak hanya bisa didapatkan dari kampus," ungkapnya.
Pada era pelayanan yang berbasis teknologi saat ini, Dessy mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Pekanbaru dengan mendirikan Mal Pelayanan Publik (MPP). Karena berbagai pelayanan seluruhnya terintegrasi dan berbasis teknologi.
"Di sana semua pelayanan terintegrasi. Mulai dari akademisi, bisnis, goverment, society ditambah satu lagi media, dan ini adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mengimplementasikan revolusi industri 4.0, memudahkan," ungkapnya.
Sementara itu, Rudi Juliandi selaku perwakilan dari Pemerintah Kota Pekanbaru mengimbau kepada mahasiswa dan masyarakat Kota Pekanbaru merubah pola pikir untuk kemajuan teknologi dan harus mampu bersaing dengan dunia luar.
"Kalau kita tidak mau berubah. Kita akan menjadi penonton di negeri sendiri. Revolusi industri 4.0 menuntut kita merubah pola pikir untuk maju," katanya.(gus)