PETANG MEGANG

Tanpa Ritual Pelepasan Itik

Pekanbaru | Rabu, 16 Mei 2018 - 11:01 WIB

Tanpa Ritual Pelepasan Itik

KOTA (RIAUPOS.CO) - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan suci Ramadan, beberapa daerah memiliki beragam tradisi dalam menyambutnya. Di Pekanbaru, ada namanya tradisi potang balimau atau dulu lebih dikenal petang megang. Jika tidak ada aral melintang, ritual ini akan digelar, Rabu (16/5) sore.

Namun ada yang berbeda selama dua tahun terakhir belakangan, dalam pelaksanaan kegiatan yang dipusatkan di pinggiran Sungai Siak ini. Di mana acara pelepasan itik ke sungai ditiadakan.

Baca Juga :Drainase Pasar Induk Harus Segera Dibangun

“Iya, saya minta untuk acara besok (hari ini,red) tidak ada lagi lempar itik ke sungai. Kita yang puasa, malah hewan yang tersiksa. Kan berdosa,” kata Plt Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Selasa (15/5).

Dikatakan Ayat, tradisi potang balimau menyambut puasa pertama memang rutin digelar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Bahkan, tahun ini, Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim dijadwalkan akan menghadiri acara.

“Iya, besok Pak Plt Gubernur Riau dijadwalkan hadir. Jadi sebelum ke lokasi acara, beliau juga akan ziarah ke makam Marhum Pekan dan salat Asyar berjamaah di Masjid Raya,” ungkapnya.

Menurut Ayat, kegiatan tersebut merupakan suatu tradisi budaya Melayu yang dilaksanakan di suatu petang sehari sebelum melaksanakan ibadah puasa. Acara ini juga menjadi tradisi yang bermakna membersihkan diri sebelum masuk bulan Ramadan.

“Rangkaian acara juga sudah dipersiapkan sama seperti tahun sebelumnya. Kegiatan ini direncanakan akan dimulai dengan prosesi memandikan 10 anak kecil, yang dimandikan oleh tokoh masyarakat,” imbuhnya.

Terpisah Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru Ardiansyah Eka Putra mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan pelaksanaan potang balimau. Sehingga diharapkan kegiatan itu berjalan sesuai harapan.

“Kami sudah lakukan cek terakhir.  Insya Allah telah selesai,” ujarnya.

Dalam persiapan kegiatan tahunan itu, pihaknya tidak menemukan kendala yang berarti. Kepada masyarakat dirinya mengimbau untuk menyemarakkan dan meramaikan potang balimau. Karena menurutnya, ini merupakan tradisi kebudayaan yang perlu dilestarikan serta dijadikan sebagai daya tarik Kota Bertuah.

“Sekalian promosi kebudayaan yang ada di Pekanbaru,” tambahnya.

Berdasarkan pengalaman pada tahun sebelumnya, lanjut dia, diperkirakan puluhan ribu masyarakat dari baik dalam kota maupun luar daerah akan memadati pelaksanaan kegiatan tersebut.

Plt Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Kendi Harahap menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas selama proses pelaksanan kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mengantipasi penumpukan kendaraan bermotor dan kemacetan arus lalu lintas.

Selain itu dikatakan Kendi, pihaknya akan mengerahkan puluhan personel Dishub baik dari pengawasan dan pengendalian lalu lintas dan personel UPT parkir.

“Ada sekitar 30 personel kita turunkan, untuk menata parkir kendaraan pengunjung dan mengawasi arus lalu lintas,” tutupnya.(tya/rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook