KOTA (RIAUPOS.CO) -- Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menjadi sorotan. Pasalnya, jalan-jalan dalam kota yang rusak tak kunjung diperbaiki. Padahal sudah hampir pertengahan tahun berjalan.
Tak hanya jalan-jalan di pinggiran kota, jalan-jalan di pusat kota juga luput dari perbaikan. Seperti kerusakan di Jalan Sumatera. Kerusakan jalan berada pada ruas yang dekat ke persimpangan Jalan Gajah Mada. Di sekitar jalan ini terdapat Mapolda Riau, Kejaksaan Tinggi Riau hingga rumah dinas Wakil Ketua DPRD Riau, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Riau dan Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pekanbaru.
Kerusakan di pusat kota juga tampak di Jalan OK M Jamil. Tepatnya di belakang Bandar Serai. Di sini warga bahkan meletakkan balok kayu sebagai penanda ada jalan berlubang cukup dalam.
Sedangkan kerusakan jalan lainnya tersebar hampir merasa di semua kecamatan. Seperti di Kecamatan Payung Sekaki, jalan yang rusak parah adalah Jalan Darma Bakti dan Jalan Pemuda. Di Kecamatan Tampan ada di Jalan Purwodadi, Jalan Cipta Karya, Jalan Tuah Karya, dan lainnya.
Tak kunjung diperbaikinya jalan ini membuat jalan semakin rusak parah dan dikeluhkan warga.
Dermawansyah (23), warga Jalan Barau-barau mengaku kerusakan di Jalan Sumatera itu sudah pernah disampaikan pada pihak terkait tapi tak direspon. ’’Sudah pernah kami sampaikan, tapi baru janji-janji saja,’’ kata dia, kemarin.
Di titik kerusakan jalan di Jalan Sumatera sebut pria yang akrab disapa Mawan itu, bisa membahayakan bagi pengguna jalan, khususnya sepeda motor. Karena, pengendara harus berpindah ke lajur lain untuk menghindari lubang jalan. Hal yang sama juga dilakukan jika kendaraan roda empat melintas. Ini membuat kendaraan roda dua dari arah berlawanan harus mengalah.
Dia mengungkapkan, jika malam hari, pengendara roda dua bahkan sudah beberapa kali jatuh akibat menabrak lubang jalan itu. ’’Malamkan gelap. Ada orang naik motor nabrak lobang karena tak nampak. Jatuh jadinya. Kalau begini kan membahayakan keselamatan jiwa masyarakat. Apa Pemerintah tidak memikirkan itu,’’ sebut dia.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat dikonfirmasi terpisah, Senin (15/4) kembali melontarkan janji. ‘’Segera kami tinjau. Akan kami perbaiki,’’ kata dia.
Kepadanya Riau Pos kemudian menanyakan hingga kini sudah berapa banyak perbaikan jalan dilakukan Pemko Pekanbaru melalui Dinas PUPR. Pertanyaan ini tidak dia jawab.
Pemko Pekanbaru hanya mengalokasikan anggaran Rp12 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2019 untuk perbaikan jalan rusak di tengah kota. Angka ini hanya sekitar 2,8 persen dari Rp435 miliar yang dikelola Dinas PUPR Kota Pekanbaru. Di lain sisi, penyelesaian perkantoran Tenayan Raya milik Pemko Pekanbaru berada di angka sekitar Rp140 miliar atau berkisar seperempat dari anggaran dinas tersebut untuk pengerjaan tiga paket pekerjaan dengan skema tahun jamak.
Akibat anggaran yang minim ini, hanya tiga jalan yang akan dilakukan pengaspalan ulang (overlay) yakni Jalan Pemuda, Dharma Bakti dan Suka Karya. Sisanya hanya dilakukan tambal sulam berdasarkan pemantauan lapangan laporan masyarakat yang masuk.
Di Pekanbaru, penanganan tambal sulam sendiri juga dikeluhkan oleh masyarakat. Karena ketahanan jalan yang diperbaiki hanya sebentar. Warga menunjukkan protes atas banyaknya jalan rusak mulai dari menimbun sendiri kerusakan jalan hingga menanam pisang di tengah jalan rusak. Jalan rusak Kota Pekanbaru pula, di jagat maya jadi lelucon warganet karena dibuat jadi meme.(ali)