PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau selesai melaksanakan reses masa sidang I, tahun 2023. Berbagai aspirasi masyarakat ditampung oleh Anggota DPRD Riau. Salah satunya ialah aspirasi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir yang disampaikan kepada Anggota DPRD Riau Dapil Rohil, Karmila Sari. Di mana, hampir setiap reses persoalan utama yang disampaikan warga ialah persoalan infrastruktur jalan.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Karmila pascapelaksanaan reses, Rabu (15/3). Dikatakan Mila --sapaan akrab Karmila--, dalam setahun DPRD Riau menggelar reses sebanyak tiga kali. Persoalan utama yang dikeluhkan warga dalam semua titik reses ialah persoalan jalan. Namun, warga sendiri masih belum paham mana jalan kewenangan kabupaten dan mana kewenangan provinsi. Karena hampir semua jalan yang disampaikan warga, merupakan jalan lingkungan yang merupakan kewenangan kabupaten.
"Masyarakat belum paham mana wewenang provinsi mana wewenang kabupaten. Yang dikeluhkan masyarakat itu memang paling banyak jalan lingkungan, yang merupakan kewenangan Pemkab. Sekiranya Pak Bupati ada kekurangan dana, diharapkan dapat bersurat ke Pak Gubernur karena bisa dibantu dengan bankeu khusus, bantuan jalan terutama," ungkap Mila.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau ini menambahkan, salah satu ruas jalan yang diminta masyarakat agar segera dibangun ialah jalan dari Sinaboi-Dumai via areal PT Timber. Menurut dia, ruas jalan yang terbuka di sana baru dari Dumai-Sinaboi. Masyarakat ingin ruas jalan tersebut ada dua ruas. Sehingga masyarakat dari Sinaboi menuju Dumai, bisa melewati akses jalan dimaksud.
"Saat ini kan cuma baru dari Dumai menuju Sinaboi. Kalau lewat jalan yang ada sekarang itu cukup jauh memutar dari Sinaboi-Dumai. Ini seharusnya mejadi perhatian dari pemerintah daerah juga pemerintah pusat," sambungnya.
Berbicara soal Sinaboi, dikatakan Mila bahwa di sana termasuk dataran rendah. Meski sangat tidak berharap terjadi banjir, warga merasa akses jalan dari Sinaboi-Dumai tersebut bisa menjadi salah satu alternatif apabila terjadi banjir.
Begitu juga dengan kaitan perekonomian. Di mana hampir semua masyarakat di sekitar Sinaboi merupakan petani sawit. Sehingga apabila akses jalan tersebut terbuka, maka untuk menjual sawit keluar dari wilayah Sinaboi, khususnya ke Dumai bisa lebih gampang.
"Kalau sekarang kan hanya berpatokan satu harga jual di Sinaboi. Kalau bisa di jual ke Dumai, kan bisa menjadi lebih kompetitif untuk harga," imbuhnya.
Dia berharap agar pemerintah bisa segera mewujudkan keinginan masyarakat agar pembangunan infrastuktur bisa terealisasi. Bahkan informasi yang ia dapat, saat ini tengah ada program pembangunan jalan daerah yang didasari oleh Instruksi Presiden (Inpres). Program ini menurut Mila bisa dimanfaatkan.(nda)