PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hingga saat ini masalah pengelolaan Pasar Wisata Pasar Bawah masih belum selesai. Pemenang lelang PT Ali Akbar Sejahtera belum bisa mengelola pasar karena pemko masih melakukan audit hasil lelang.
''Harapan kami jelas, masalah Pasar Bawah harus disikapi arif oleh Pemko Pekanbaru. Secepatnya diselesaikan,'' kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga SE kepada wartawan, Selasa (14/2).
Karena sudah berlarut-larut, lebih kurang tujuh bulan sejak hasil lelang diumumkan, Dapot menilai hal ini menghambat pendapatan asli daerah (PAD) serta iklim investasi di Kota Bertuah.
''Dampak atas kebijakan (hasil lelang, red) yang digantung Pemko Pekanbaru saat ini, selain jual beli tak maksimal, pengunjung juga berkurang. Kondisi ini sudah saya lihat langsung di Pasar Bawah,'' katanya.
Untuk itu ia berharap Pemko Pekanbaru bisa cepat mengambil keputusan. ''Sehingga proses pembangunannya bisa berjalan dengan cepat, mengingat Pasar Bawah itu ikon Kota Pekanbaru,'' tambahnya lagi.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, pembangunan Pasar Bawah menggunakan dana investor yang bisa menguntungkan pemko. ''Pasar Bawah ini biayanya dari investor yang berinvestasi di Pekanbaru. Proses dari awal kan sudah jelas, tidak ada kendala,'' ujarnya lagi.
Ditegaskan Dapot lagi, karena ini adalah menggunakan investor dan bukan kontraktor, maka harus di-support. Dapot Sinaga mengharapkan Pj Wako segera mengambil keputusan, karena hingga kini PAD retribusi dari Pasar Bawah ini sudah terhambat masuk ke kas daerah sekitar Rp600 juta lebih.
''Kepada pedagang, kita harapkan mendukung ini juga, karena untuk kepentingan kita bersama. Terutama pedagang di sana,'' harapnya.(gus)