PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru mendata ada 65 titik kebocoran pipa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Pekanbaru.
Hal ini diungkapkan Direktur PDAM Tirta Siak Pekanbaru Agung Anugrah, Kamis (13/10) saat mengadakan coffee morning bersama GM Five. Ia menyebutkan, beberapa lokasi kebocoran pipa di antaranya di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kulim, Jalan Cempaka, Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Kapur yang merupakan titik-titik jaringan pipa jalur distribusi langganan.
Agung menambahkan, PDAM Tirta Siak berupaya melakukan perbaikan untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan. Di mana saat ini tim di lapangan bahu membahu melakukan perbaikan dengan mengganti pipa yang rusak secara bertahap.
''Ini tantangan terbesar bagi kami untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, karena jaringan pipa yang kami miliki sekarang ini sudah dalam kondisi tua,'' ujarnya.
Lanjut Agung, dari 100 persen penyaluran air kepada pelanggan hanya 20 persen yang dapat dinikmati pelanggan. Sedangkan 80 persen lainnya mengalami kebocoran sehingga membuat perusahaan ini mengalami sakit yang cukup parah.
Ia juga mengakui, saat ini banyak masyarakat dan juga pelanggan yang merasa kesal karena kebocoran yang terjadi di sejumlah badan jalan yang terkesan dibiarkan oleh PDAM Tirta Siak, sehingga air yang keluar membuat badan jalan tergenang.
''Padahal sebenarnya, saat terjadi kebocoran kami melakukan pengecekan di lapangan dengan menyelesaikan terlebih dahulu kebocoran yang ada sebelumnya,'' sebutnya. Ia menambahkan, kebocoran pipa ini semakin bertambah setiap bulannya sebagai akibat dampak dari pembangunan proyek IPAL. Untuk mengatasi masalah ini, PDAM harus mematikan pompa air yang ada, sehinga membuat distribusi air tidak lancar atau putus selama berbulan-bulan.
''Kami bukan tidak mau memperbaiki. Sudah kami perbaiki tapi kan kendalanya saat air itu kami matikan di dalam pipa itu akan masuk udara, sehingga saat perbaikannya selesai, udara yang terperangkap tidak mampu keluar sehingga membuat kebocoran semakin bertambah,'' terangnya.
Selama setahun terakhir, Agung menyebutkan, guna memperbaiki layanannya kepada pelanggan, PDAM Tirta Siak juga telah melakukan pemutusan jaringan layanan kepada 1.400 pelanggan yang tercatat mal-administrasi. Di mana setelah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata pelanggan tersebut sudah tidak menggunakan layanan air bersih dari PDAM Tirta Siak, sedangkan data mereka dan tagihan setiap bulannya terus jalan.
''Kami mencoba memperbaiki dari semua lini baik dari pelayanan kepada masyarakat maupun dari segi administrasi. Jadi kami lebih memilih pelanggan kami sedikit, tetapi air yang kami miliki tersalurkan dan digunakan secara menyeluruh kepada pelanggan yang memerlukan,'' ucapnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini PDAM Tirta Siak Pekanbaru menargetkan program nasional berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat selesai sesuai target, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air minum kepada masyarakat 100 persen. ''Proyek kita yang tahap satu itu sudah terselesaikan. Tapi proyek ini sebenarnya berjalan selama delapan tahun dan setiap tahunnya ditargetkan setiap tahapnya selesai,'' ujarnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, PEKANBARU