PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) antara sepeda motor dan mobil pick up di Jalan Kaharudin Nasution, di dekat u-turn Kantor Camat Bukit Raya, menelan korban jiwa. Insiden itu terjadi pada Senin (12/7) pukul 05.30 WIB. Dua orang meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Ruas jalan lurus ini disebut warga sekitar memang berbahaya dan kerap terjadi lakalantas. Dengan kejadian maut ini, masyarakat semakin mendesak agar pihak terkait segera mencari solusi agar u-turn dilengkapi rambu atau ditutup sama sekali.
Akibat kecelakaan, di lokasi kejadian tampak pot bungan yang terletak di median jalan hancur berantakan. Di sisi tengah jalan, tanah dan pecahan pot masih berserakan.
Atik, warga Simpang Tiga mengatakan, di ruas jalan padat kendaraan ini kerap terjadi kecelakaan yang berujung kematian. "Ya, anak bapak itu barusan meninggal. Mereka warga sini. Bapaknya tak lama setelah tabrakan meninggalnya," kata Atik yang tinggal di Jalan Unggas kepada Riau Pos.
Ditambahkan Atik, memang u-turn depan Kantor Camat Bukit Raya itu sering terjadi kecelakaan. Selain berbahaya menurutnya, kendaraan dari arah Marpoyan yang turun ke bawah (Jalan Jenderal Sudirman) selalu dalam kecepatan tinggi setelah lepas dari lampu merah di simpang Jalan Utama.
Sementara warga yang keluar dari Jalan Unggas sering langsung memutar di u-turn. Kondisi ini membuat lalu lintas kendaran menjadi terhambat.
"Karena sudah sering (kecelakaan, red) dan berbahaya, kami berharap ditambah lagilah rambu-rambu di sana (sekirtar u-turn, red). Atau kalau bisa ditutup saja tak apa-apalah, karena memang sangat membahayakan pengendara," harapnya.
Sementara itu pihak kepolisian menginformasikan kecelakaan itu terjadi antara sepeda motor Supra Fit BM 6226 QD yang dikendarai M Risa Usman (67) yang membonceng Bela Oktari (21) dengan mobil pick up Cerry BM 8115 TZ yang dikendarai AG alias Gupron (22).
"Akibat lakalantas itu, Usman meninggal dunia saat dilarikan ke RS Syafira," sebut Kapolresta Pekanbaru Kombes Nandang Mu’min Wijaya melalui Kasatlantas Kompol Emil Eka Putra.
Dari kecelakaan itu, korban M Risa Usman mengalami luka di leher yang menyebabkan dirinya meninggal dunia dalam perjalanan. Sementara, Bela Oktari yang diboncengnya mengalami luka berat di kepala, dan bibir.
Diketahui kedua korban merupakan orang tua dan anak. Belakangan, pada Senin siang, sang anak, Bela menghembuskan nafas terakhir karena sudah tidak bisa tertolong akibat lakalantas yang dialami.
Lakalantas itu bermula, saat pengendara sepeda motor Supra fit bergerak dari Jalan Unggas kemudian memasuki Jalan Kaharudin Nasution jalur Timur. Kemudian, dari arah Utara menuju Selatan dan memutar arah di u-turn depan Kantor Camat Bukit Raya.
Begitu sampai di jalur Barat, sepeda motor bertabrakan dengan mobil pick up Cerry BM 8115 TZ yang dikemudikan Ahmad Gupron. Saat itu mobil bergerak di Jalan Kaharudin Nasutian datang dari arah Selatan menuju Utara (dari arah Marpoyan Damai).
"Untuk AG masih diperiksa di Polresta Pekanbaru terkait kecelakaan tersebut," terang Emil.
Disinggung, soal rambu-rambu lalu lintas, Emil mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas perhubungan (dishub). "Nanti akan kami koordinasikan pada Dishub yang mempunyai kewenangan," terangnya.
Dijelaskan Emil, diduga AG tidak hati-hati dan konsentrasi saat mengemudikan mobil pick up Cerry BM 8115 TZ. Kemudian, tidak memperhatikan kendaraan yang berada di depannya sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu, Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso ketika dikonfirmasi terpisah menyadari keperluan rambu lalin dan petunjuk jalan sehingga pengguna jalan dapat lebih tertib dan bisa lebih berhati-hati dalam berkendaraan.
"Khusus untuk jalan negara maka kami akan berkoordinasi dengan pihak Balai Pengelolaan Transportasi Darat wilayah IV Riau Kepri," katanya.(sof/ali/egp)