PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tanoto Foundation Riau bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan Pendampingan Teknis Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Pekanbaru, Kamis (13/4).
Pendampingan Teknis Monev IKM ini berlangsung selama dua hari 12-13 April 2023 merupakan kerja sama Riset Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk mengembangkan Panduan Monitoring dan Evaluasi IKM bagi Dinas Pendidikan Mitra Tanoto Foundation antara Pusat Riset Pendidikan BRIN dengan Tanoto Foundation.
"Tanoto Foundation bekerja sama dengan BRIN agar bagaimana pemerintah daerah memahami cara pemantauan implementasi kurikulum merdeka," jelas Provincial Coordinator Tanoto Foundation Riau Dendi Satria Buana.
Ditambahkan Dendi, Tanoto Foundation telah secara aktif mendukung IKM pada tingkat sekolah dan komunitas belajar. Tingkat sekolah menyesuaikan materi pelatihan dan pendampingan guru dengan konten dan prinsip Kurikulum Merdeka, menjadi tim pengisi konten Platform Merdeka Mengajar yang menjadi panduan guru dalam menerapkan IKM.
Tingkat Komunitas Belajar mendorong guru ikut aktif dalam Komunitas Belajar, menggunakan Kelompok Kerja Guru dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Sebagai sarana cross learning penerapan Kurikulum Merdeka.
Untuk tingkat pemerintah daerah, Tanoto Foundation berencana memberikan penguatan kepada Dinas Pendidikan mitra dalam menjalankan fungsi pemantauan dan penyusunan rencana aksi sebagai respon atas hasil pemantauan untuk IKM yang terbaik. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar strategi Program PINTAR yaitu penguatan kapasitas pemerintah daerah untuk keberlanjutan mutu pendidikan berkualitas.
Sementara itu, Dr Trina Fizzanty Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN mengatakan, tujuan pembelajaran dalam Monitoring dan Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka adalah untuk mengetahui sejauh mana kurikulum merdeka pada jenjang sekolah dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan.
"Melalui pertemuan ini apa yang diharapkan dari program nasional tentang kurikulum merdeka bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Trina menambahkan, kita ingin pendidikan di Indonesia berkualitas dan inklusif, artinya memberikan kesempatan semua pihak dari berbagai lapisan sosial ekonomi itu bisa mendapatkan akses yang baik.
Dendi menambahkan, Melalui pendampingan teknis monev IKM, diharapkan outputnya adalah kemampuan Dinas Pendidikan dalam pemantauan IKM melalui; Kemampuan menggunakan instrument Monev IKM pada sekolah binaan, khususnya pengembangan rencana kerja, kemampuan menggunakan tools/aplikasi untuk mengolah data hasil Monev IKM dan kemampuan menginterprestasi dan melakukan tindak lanjut hasil Monev IKM.
Pada sesi pendampingan yang di mentoring oleh Ibnu Salman Periset BRIN, melakukan beberapa tahapan seperti praktek langsung simulasi penggunaan Tools monitoring, evaluasi dan refleksi.
Turut hadir sebagai peserta Dinas pendidikan Kab/Kota Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Bengkalis dan Kampar. Dihadiri juga oleh Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Riau dan Balai Guru Penggerak Provinsi Riau.(rls/ilo)