Masuk Kemarau Kering, Masyarakat Jangan Bakar Lahan

Pekanbaru | Jumat, 14 April 2023 - 09:40 WIB

Masuk Kemarau Kering, Masyarakat Jangan Bakar Lahan
Drs H Syamsuar Gubernur Riau. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2023 akan tiba lebih awal, yaitu pada bulan Mei untuk sebagian wilayah Pulau Sumatera. Karena itu, masyarakat diminta untuk dapat lebih waspada.

Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar mengatakan, terkait prediksi cuaca tersebut pihak BMKG juga sudah menyampaikan kepadanya. Karena itu, langkah antisipasi juga sudah harus mulai dilakukan sejak dini.


"Kami sudah diingatkan oleh BMKG pusat, diperkirakan bulan Mei ini akan terjadi musim kemarau. Biasanya di Riau ini musim kemarau yang basah. Tapi menurut pantauan dari BMKG, nanti di bulan Mei itu akan terjadi musim kemarau kering," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan kondisi tersebut, Gubri berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dan mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Karena itu kami berharap kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Karena hal tersebut sangat rawan menjadi penyebab terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Selain itu, Gubri juga mengajak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan masyarakat untuk dapat berkoordinasi mempersiapkan diri untuk menanggulangi hal ini.

"Juga bersama pimpinan perusahaan dan semua  stakeholder yang peduli akan hal ini. Kita tentunnya menginginkan Riau ini bebas asap. Karena pada waktu rapat terakhir dengan bapak Presiden, diharapkan kita semua agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan," ajak Gubri.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau M Edy Afrizal mengatakan, untuk membantu proses pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau. Pihaknya telah meminta bantuan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Di mana, untuk bantuan berupa helikopter water boombing, hingga saat ini pihaknya masih menunggu dari pemerintah pusat melalui BNPB dan KLHK. "Bantuan helikopter masih diproses, kami harapkan bisa segera dikirim ke Riau. Termasuk pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca," harapnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook