PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Sekolah MAN 2 Pekanbaru menjadi pilot project (proyek percontohan) progam Sistem Kredit Semester (SKS) bagi madrasah di Provinsi Riau 2018. Untuk itu, MAN 2 Pekanbaru terus melakukan evaluasi dan pengembangan program dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Program SKS pada 11- 14 Desember 2018 di aula MAN 2 Pekanbaru.
Kegiatan Bimtek dibuka oleh Kakanwil Kemenag Riau diwakili Kabid Pendidikan Madrasah Drs H Asmuni MA, didampingi Kakankemenag Pekanbaru H Edwar S Umar MAg, Kasi Pendidikan Madrasah Drs H Dahlan, Kepala MAN 2 Pekanbaru Norerlinda MPd, narasumber utama H Saiful Bahri SAg SPd MPd dan dihadiri oleh seluruh peserta kegiatan,, Rabu (12/12).
Kepala Bidang Penmad Kanwil Kemenag Riau H Asmuni MA menyebutkan, UKBM dengan menggunakan SKS merupakan naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI. Dikembangkan dalam rangka untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
“Penguatan K13 dengan UKBM Program SKS merupakan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Dengan sistem ini akan terlihat kemampuan yang dimiliki oleh siswa, dengan bimbingan para guru. Untuk mencapai hal tersebut tentu terlebih dahulu dilakukan penguatan guru-guru, seperti yang dilakukan oleh MAN 2 Pekanbaru dan kali ini dengan Bimtek Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Program SKS bagi guru-guru madrasah,” ungkapnya.
“Maka dari itu kami nobatkan MAN 2 Pekanbaru sebagai pilot project pelaksana UKBM program SKS untuk Provinsi Riau, sehingga madrasah-madrasah lain khususnya yang setara dapat mengembangkan program SKS ini dengan merujuk ke MAN 2 ini,” tambahnya.
Kakankemenag Pekanbaru H Edwar S Umar MAg menilai beban belajar dengan ditentukan jumlah SKS hendaknya dilaksanakan serius oleh para guru, karena program tersebut sangat tergantung dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan UKBM.
“Sistem SKS ini hampir sama dengan sistem akselerasi. Yaitu menekankan pada ruang individualisasi pada siswa. Jadi anak bisa diurus dan dibimbing sesuai kemampuannya,” ujarnya.
Sementara H Saiful Bahri mengatakan, SKS adalah sebuah sistem yang menuntut siswa menyelesaikan UKBM lebih cepat. Kepala MAN 2 Pekanbaru, Norerlinda MPd, mengatakan, program SKS MAN 2 Pekanbaru merupakan program penyempuranaan SKS MAN 2 yang pernah dilakukan pada tahun 2013. Kegiatan diikuti oleh 86 peserta dari guru- guru MAN 2 Pekanbaru, anggota KKM, dari dari MAN Teluk Kuantan.(ade)
(Laporan JOKO SUSILO, Kota)