PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi bersama Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto, seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemprov Riau, Kepala BUMD Riau, dan lainnya menghadiri silaturahmi bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Senin (12/9).
Pertemuan tersebut terkait kerja sama untuk mendukung pelaksanaan pembangunan di Provinsi Riau yang bermartabat, berkeadilan, profesional, dan berintegritas. Gubri Syamsuar mengucapkan terima kasih atas kesediaan Kajati Riau Dr Supardi untuk hadir dalam silaturahmi itu.
Dikatakan Gubri Syamsuar, Pemprov Riau siap menerima arahan Kajati untuk suksesnya pelaksanaan pembangunan di Riau.
"Kami tentunya mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari Pak Kajati Riau. Mohon arahannya Pak Kajati dalam rangka untuk suksesnya pelaksanaan pembangunan daerah ini," ucapnya di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (12/9).
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga meminta dukungan dari Kajati Riau, terutama yang berkaitan penyelesaian masalah aset yang masih ada di Riau. Baik itu aset pemerintah daerah yang bermasalah dengan perusahaan swasta, maupun juga adanya kebun-kebun sawit yang sudah inkrah tapi belum bisa ditindaklanjuti.
"Ini juga ada terjadi di Riau dan cukup lumayan ini Pak Kajati. Yang kami jumlahkan lebih daripada ribuan hektare kebun sawit yang sudah jadi," ujarnya.
Gubri Syamsuar melanjutkan, memang sudah ada putusan pengadilan, di mana kebun ini dulunya dibangun dalam kawasan hutan sebelum lahir Undang-Undang Cipta Kerja. Akan tetapi sebutnya, sampai saat ini kebun tersebut belum bisa diapa-apakan, sementara kebun ini juga masih dimanfaatkan oleh pemilik dari yang bermasalah hukum tersebut.
"Jadi karena itulah, tentunya pada kesempatan ini kami mohon petunjuk terhadap berbagai masalah ini agar nanti juga bisa dapat kita manfaatkan dengan sebaiknya," ungkapnya.
Orang nomor satu di Riau tersebut menambahkan, selama ini Pemprov Riau banyak dibantu oleh Kajati Riau, terutamanya dalam rangka pendampingan berkaitan dengan kegiatan APBD.
Selain itu, pendampingan lain yang diselenggarakan adalah dalam rangka penanganan Covid-19, pendampingan dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan, termasuk juga pendamping dalam rangka pengendalian inflasi.
"Juga sangat terbantu adanya aset-aset yang telah dapat dikembalikan kepada pemerintah daerah melalui dukungan Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) diperintahkan oleh Pak Kajati," katanya.
"Kami harapkan, termasuk juga ada masalah BUMD ini yang belum selesai, makanya kami juga mohon nanti bimbingan dari Kajati agar persoalan-persoalan ini dapat kita selesaikan dengan sebaiknya," sebutnya.
Mantan Bupati Siak itu mengaku siap menerima arahan-arahan yang disampaikan Kajati Riau. Serta akan menindak lanjuti apa yang menjadi arahan dalam pelaksanaan tugas, baik selaku pimpinan daerah termasuk juga rekan-rekan yang ikut membantu penyelenggaraan pemerintahan.
Sementara itu, Kajati Riau Dr Supardi menyampaikan, ketika membangun negeri ini harus dibawakan ke diri sendiri, mau dikemanakan arahnya. Oleh karena itu, ia mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mengubah mindset dalam membangun Riau, mulai dari membersihkan diri dan niatkan dengan ikhlas.
"Jadi gini, pertama bahwa ketika membangun negeri ini kan berpulang ke diri kita dulu. Jadi saya mengajak merubah mindset dululah bahwa kita mau ngapain. Kita mau ngapain, Riau itu mau dibawa ke mana. Kita ngapain itu berarti. Ayo kita mulai dari kita. Kita bersihkan dulu diri kita. Kita niatkan dengan ikhlas ya, kita bekerja memang tuntutan tugas dan itu sudah takdir dari Allah," katanya.
Supardi melanjutkan, dengan begitu maka dengan sendiri akan muncullah profesionalitas, integritas, kejujuran, dan otomatis nantinya pekerjaan dapat terukur. Artinya akuntabilitasnya bisa diuji. "Jadi bukan spesifiknya bahas apa (pertemuan bersama Pemprov Riau) atau apa, tapi ayo membangun Riau, kita mulai dari kita," ujarnya.
Kajati Riau ini melanjutkan, intinya bekerja itu adalah niatkan untuk ibadah. Maka akan tercipta tujuan dilandasi paling hakiki bahwa prinsipnya hanya bagian pancaran ilahi melakukan sesuatu karena takdir dan dilakukan dengan baik.
Sehingga apa yang dilakukan tersebut terangnya, semua ini akhirnya adalah untuk Riau rakyat dan untuk masyarakat Riau yang sejahtera, jika bekerja dengan ikhlas. "Intinya bekerja harus ikhlas," ucapnya.
Ditanya terkait penyelesaian aset di Riau, Supardi menambahkan, masalah aset juga bagian dari konsentrasi Kejati Riau, termasuk juga yang berhubungan aset pemprov, pemda termasuk percepatan proyek strategis nasional.
"In sya Allah saya akan tetap bekerja maksimal dengan SDM yang ada," tuturnya.(adv/sol)