Guru SDN 105 Kembali Mengajar

Pekanbaru | Rabu, 13 Juli 2022 - 09:21 WIB

Guru SDN 105 Kembali Mengajar
Proses belajar mengajar berlangsung di SDN 105 Pekanbaru, Selasa (12/7/2022). Sebelumnya, para guru melakukan aksi demo menolak Plt kepala sekolah. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sempat menggelar aksi mogok mengajar, Senin (11/7), kini puluhan guru di SDN 105 Pekanbaru Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tuah Karya sudah kembali mengajar.

Pantauan Riau Pos, Selasa (12/7), tidak ada lagi terlihat spanduk bertuliskan penolakan terhadap penunjukan Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 105 Pekanbaru oleh Disdik.


Salah seorang wali murid Yesi mengaku lega atas berakhirnya kekisruhan di internal sekolah tersebut, sehingga anak-anak mereka bisa kembali belajar.

Menurutnya, permasalahan internal ini tidak perlu terjadi di sekolah yang selama ini

dikenal memiliki akreditasi baik di mata masyarakat. Apalagi sampai mengorbankan murid kelas satu yang baru masuk sekolah.

"Saya sangat menyayangkan sikap tersebut harus terjadi. Kami orang tua ingin anak kami dididik dengan baik di sekolah. Apalagi hari pertama sekolah itu seharusnya ada kesan baik yang dirasakan olah anak. Tapi yang ada malah sebaliknya," kata dia.

Meskipun begitu, Yesi berharap kejadian serupa tidak perlu terjadi lagi dan para guru yang melakukan penolakan terhadap kepala sekolahnya agar menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang baik.

Sementara itu, salah seorang guru SDN 105 Pekanbaru Febri mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru yang langsung menerima tuntutan dari para guru di SDN 105 Pekanbaru dan langsung mencarikan kepala sekolah pengganti di hari yang sama.

Sebelumnya, para guru protes terhadap penunjukan Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru Tety Siska Noviani yang merupakan anak dari mantan Kepala SDN 105 Pekanbaru Nurhasni SPd.

Usai aksi protes para guru, Senin (11/7) Disdik Pekanbaru langsung mengganti kepala SDN 105 Pekanbaru. Kini Kepala SDN 105 Pekanbaru yang baru bernama Mega, mantan Kepala SDN 110 Pekanbaru.

Lanjut Febri, sebenarnya jika laporan terkait penolakan Plt kepala sekolah yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan langsung direspon cepat, suasana sekolah akan langsung kondusif. Di mana para guru juga berkoordinasi dengan pihak pengawas sehingga anak-anak sekolah bisa mendapatkan hak mereka belajar di sekolah.

"Sudah kondusif kok semalam semuanya. Dan hari ini kami melakukan jadwal belajar mengajar seperti biasanya," ucapnya.

Febri berharap dengan adanya kepala sekolah yang baru ini dapat memberikan suasana sekolah lebih baik lagi, dan sekolah juga menjadi lebih baik serta terjalinnya kordinasi yang baik antara guru dan kepala sekolah yang baru.

Di tempat terpisah, melalui saluran telepon saat dikonfirmasi Riau Pos, mantan Kepala SDN 105 Pekanbaru Nurhasni SPd yang merupakan ibu dari Tety Siska Noviani mengatakan, sejak awal dirinya dan anaknya tidak pernah memiliki niat untuk membuat sistem monarki atau sistem dinasti di SDN 105 Pekanbaru.

Bahkan menurutnya, sang anak memang memiliki kualitas diri sebagai kepala sekolah di tempatnya dulu mengabdi dibandingkan dengan para guru lainnya yang ada di sekolah tersebut. Malah dikatakan Nurhasni, saat sang anak ditugaskan di SDN 105 Pekanbaru dan dilantik di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, sejumlah perwakilan guru tidak ada yang melakukan penolakan, dan menerima anaknya mengabdi di tempatnya dulu.

"Itulah yang kami bingungkan. Seharusnya saat pelantikan itu dilakukan protes. Jangan setelah anak didik mau masuk sekolah, baru protes. Kami pun tak pernah memaksa untuk harus di sekolah itu. Di mana pun dinas menempatkan saya ataupun anak saya, kami semua siap. Karena niat kami ingin mengabdi kepada negara dengan mendidik anak-anak bangsa," kata dia.

Nurhasni berharap persoalan ini tak perlu diperpanjang, dan pihak sekolah tempatnya mengabdi sebelumnya bisa memberikan pendidikan yang baik kepada siswa didik di sekolah tersebut agar menjadi anak yang baik ke depannya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook