PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ancaman penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Pekanbaru saat ini masih tinggi. Warga yang abai dalam menerapkan Protokol kesehatan saat menghabiskan waktu di luar rumah membuat penularan terus terjadi. Kini, ada dua tempat nongkrong di Pekanbaru yang menjadi klaster penularan Covid-19.
Dua tempat nongkrong ini disebut pertama klaster Arifin Ahmad merujuk Jalan Arifin Ahmad yang terdapat banyak warung kopi. Sedangkan kedua adalah klaster Tugu Keris, yakni kuliner di Jalan Diponegoro ujung yang baru beberapa waktu lalu keberadaannya dilegalkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Munculnya dua klaster ini karena warga yang menghabiskan waktu di warung kopi dan pusat kuliner di kedua lokasi tersebut tak memperdulikan protokol kesehatan. Setelah tertular, penularan virus yang belum ada vaksin penangkalnya ini kepada orang lain kemudian terjadi.
Ancaman dua klaster ini diungkapkan langsung oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Rabu (11/11). "Sekarang ada dua lagi klaster. Disebut Arifin Ahmad dan Tugu Keris. Ini muncul karena apa? Karena anak-anak muda yang banyak nongkrong di sana tidak menerapkan gerakan protokol kesehatan. Tolong ini jadi perhatian," kata Wako.
Adanya klaster ini sendiri, sambung Wako diketahui dari tracing terhadap pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat pada beberapa rumah sakit dan fasilitas isolasi mandiri. "Jadi artinya di dalam pasien yang ada di rumah sakit setelah anak muda ditanya, dari pengakuan mereka yang dirawat itu bilangnya di kedai kopi di Arifin Ahmad dan di Tugu Keris," imbuhnya.
Dia kemudian kembali mengingatkan bahwa pemerintah tidak melarang pelaku usaha untuk beroperasi agar roda perekonomian berputar dalam masa perilaku hidup baru (PHB) seperti sekarang ini. Namun dia mewanti-wanti agar penerapan protokol kesehatan jadi perhatian serius. Karena penerapan protokol kesehatan adalah kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan nyawa masyarakat. "Pastikan diterapkan mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak serta tidak tercipta kerumunan," tegasnya.
Pihaknya sambung Wako Pekanbaru dua periode itu tetap terus mengedepankan pembimbingan dan penyuluhan pada pelaku usaha agar penerapan protokol kesehatan terawasi. "Sekarang tentunya kan kita dengan perilaku hidup baru lebih banyak membimbing mereka. Memberikan penyuluhan, serta edukasi yang harus dikedepankan," singkatnya saat disinggung tentang sanksi bagi pelaku usaha yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan.(yls)
Laporan: M ALI NURMAN (PEKANBARU)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan