PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dosen Prodi Teknik Geologi dan Prodi Teknik Mesin Universitas Islam Riau (UIR) berkunjung ke SMAN 4 Dumai Kecamatan Sungai Sembilan. Kunjungan dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertemakan Workshop dan Pembinaan siswa dan siswi SMAN 4 Dumai Tanggap Bencana Alam, Jumat (7/10).
Tim PKM adalah Adi Suryadi BSc (Hons) MSc dari prodi Teknik Geologi dan Rieza Zulrian Aldio B Eng MSc dari Prodi Teknik Mesin beserta dua anggota dari mahasiswa Prodi Teknik Geologi yaitu Muhammad Wuldan Naufal dan Hadika Setiawan. Kegiatan ini disambut baik Kepala SMAN4 Halinis SSi dan antusiasme yang sangat luar biasa dari 35 siswa-siswi kelas XI SMAN 4 sebagai peserta kegiatan PKM.
Adi Suryadi kepada Riau Pos, Selasa (11/10) mengatakan, tujuan PKM adalah memberikan wawasan kepada siswa-siswi SMAN 4 agar sadar akan potensi bencana alam yang ada di daerah mereka tinggal, yaitu daerah pesisir dan mengerti bagaimana cara menyelamatkan diri apabila suatu bencana terjadi.
Di lokasi PKM Adi Suryadi memaparkan, daerah pesisir merupakan daerah yang cukup rentan dengan bencana-bencana alam seperti banjir rob, abrasi, angin puting beliung dan intrusi air laut.
"Dumai secara kondisi tektonik relatif cukup aman dari bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami karena berada di pantai timur pulau Sumatera yang cukup jauh dari batas tabrakan antara lempeng. Meskipun demikian potensi seperti banjir pasang surut, abrasi, angin puting beliung dan intrusi air laut masih sangat tinggi," ujar Adi Suryadi.
Menurutnya, kesadaran terhadap beberapa bencana seperti banjir dan abrasi sudah sangat familiar bagi masyarakat di daerah pesisir, akan tetapi tidak dengan intrusi air laut. Intrusi air laut adalah suatu fenomena dimana batas antara air tanah dan air laut di bawah permukaan semakin dekat dengan permukaan. Hal ini rentan sekali terjadi apabila penggunaan air tanah secara berlebihan sehingga ruang kosong yang ditinggalkan akan diisi oleh air laut. Akibatnya sumber air tanah akan semakin berkurang dan digantikan oleh air laut. Maka dari itu dalam kegiatan PKM ini pemateri juga memberikan cara mitigasi bencana-bencana tersebut untuk masyarakat umum.
Selain membahas tentang potensi bencana alam yang ada di daerah pesisir, peserta kegiatan juga diberikan pengetahuan umum terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Materi terkait K3 ini disampaikan oleh Rieza Zulrian Aldio B Eng MSc. Ia mengatakan bahwa pengetahuan tentang keselamatan ini sangat penting bukan hanya untuk orang-orang yang sudah bekerja, bahkan seharusnya K3 ini harus diketahui masyarakat secara umum termasuk siswa-siswidi sekolah. Hal ini dikarenakan bahaya atau kecelakaan itu bisa terjadi kepada siapapun. “Suatu kecelakaan itu bisa terjadi atas dua faktor yaitu unsafe action (prilaku yang tidak selamat) dan unsafe condition (kondisi yang tidak selamat).
"Dua faktor inilah yang harus kita perhatikan secara bersama untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan," ujar Rieza. Selain itu beliau juga mengilustrasikan unsafe action dengan pelaksanaan kegiatan laboratorium kimia yang tidak menggunakan perangkat keselamatan seperti jas labor, sarung tangan dan kacamata. Prilaku ini termasuk prilaku yang dapat membahayakan diri sendiri.(nto/c)