PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hingga Ahad (11/9), drainase di lahan pembangunan pasar induk, Jalan Soekarno Hatta belum dibuat. Akibatnya, saat hujan, curahan air dari lokasi pasar induk mengalir langsung ke badan jalan dan menggenangi rumah warga yang berada di dekat pasar induk.
Pantauan Riau Pos, dinding bangunan kios pasar induk berdiri tepat di batas pinggir jalan. Tidak ada drainase untuk mengalirkan air.
Air dari pasar induk keluar melalui beberapa titik lubang paralon. Air langsung mengalir ke badan Jalan Baru, Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tuah Madani.
Tak kunjung dibangunnya drainase ini cukup disesalkan warga sekitar. Mengingat, poin ini merupakan salah satu hasil keputusan pertemuan antara pemerintah dengan warga dan investor pasar induk.
"Pihak DPRD, pihak proyeknya dan perwakilan pemerintah dari Dinas Perdagangan serta Dinas Pekerjaan Umum sudah pernah bertemu dan berdialog dengan kami. Saat itu kami mendengar sendiri mereka akan merealisasikan pembangunan drainase. Namun hingga sekarang tahun 2022 belum ada dibangun paritnya," ungkap salah satu warga sekitar bernama Doni , kemarin.
Warga yang tinggal bersebelahan dengan proyek pembangunan Pasar Induk itu mengaku tidak keberatan dengan pembangunan proyek poasar induk. Sebab keberadaan Pasar Induk dinilai sangat tepat dibangun di lahan itu. Namun ia menyayangkan tidak adanya drainase itu.
"Kami sudah capek juga karena tak kunjung direalisasikan drainasenya," ungkapnya.
Kegelisahan warga di RW 11 atau tepatnya warga Perumahan Taman Arengka Indah, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani cukup beralasan, dimana setiap musim penghujan seperti sekarang air yang menggenangi jalan semakin besar.
"Kadang air melimpah tidak hanya sampai ke jalan saja, namun bisa sampai masuk teras rumah. Kalau ada paritnya kan air tertampung dan mengalir ke drainase tidak sampai ke rumah warga," tambah Doni.
Wandi, warga Perumahan Taman Arengka Indah lainnya menambahkan, ia juga merasa heran terhadap proyek pembangunan pasar induk yang tidak memperhatikan kondisi sekitar. Menurutnya, sebelum pengerjaan proyek pasar itu dimulai seharusnya melakukan survei di sekitar lokasi proyek.
"Kami warga di sini heran. Ini kan pembangunan pemerintah, seharusnya ya dilihat apakah ada dampak di sekitar proyek. Nah di sini warga sudah resah dan gelisah, takutnya air yang mengalir sampai ke rumah dan merusak jalan. Inikan akses jalan kita warga di sini," terangnya.
Warga berharap pembangunan drainase segera dapat direalisasikan. Konflik antara warga dengan kegiatan proyek memang sudah pernah terjadi terjadi sebelumnya. Keinginan warga hanya dibangunkan drainase namun belum juga direalisasikan.(ilo)