PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Persoalan perbaikan infrastruktur jalan milik provinsi masih jadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau.
Anggota Komisi IV Mardianto Manan yang membidangi pembangunan infrastuktur mengatakan, progres perbaikan jalan oleh pemprov tergolong rendah. Bahkan secara keseluruhan, serapan anggaran untuk pembangunan masih dibawah angka 30 persen. Dinas terkait beralasan bahwa proses tender baru dimulai.
''Pada pertemuan awal progresnya sangat kecil tidak sampai dibawah 20 persen. Kemaren ditanya lagi yang kedua sudah mulai meningkat sedikit. Tapi masih di bawah 30 persen,'' ujar Mardianto, Rabu (11/8).
Diakui dia, banyak anggaran infrastruktur yang belum terimplementasikan dengan baik. Termasuk juga perbaikan jalan.
Karena menurut Mardianto, keperluan perbaikan jalan sudah sangat mendesak. Apalagi penertiban kendaraan over dimensi over loading (ODOL) tidak begitu gencar dilaksanakan. Alhasil, jalan rusak lama belum diperbaiki, kemudian muncul lagi kerusakan jalan baru akibat aktivitas kendaraan ODOL.
''Yang paling mendesak sekarang itu perbaikan jalan. Sekarang kan sangat banyak terjadi di Riau kendaraan ODOL bebas melintas. Tidak begitu banyak peran jembatan timbang dan penentu kebijakan untuk menghambat ODOL beroperasi,'' paparnya.
Dari rapat terakhir bersama Dinas PUPR, memang sudah ada beberap realisasi perbaikan jalan. Namun masih sebatas fungsional. Artinya perbaikan jalan yang dilaksanakan baru sebatas bisa digunakan. Belum sampai ke tahap pengaspalan.
Saat ditanya alasan, lanjut Mardianto, pihak dinas lagi-lagi beralasan masih dalam tahap tender. Ia pun meminta agar proses tersebut bisa cepat terlaksana sehingga perbaikan jalan benar-benar dilaksanakan secara merata.
''Kalau pengaspalan masih nunggu tender. Jalan, diperbaiki itu supaya cepat proses tender supaya cepat dilakukan pembangunannya. Di APBD perubahan ada masukan dari mereka (Dinas PUPR, red) ditambahkan anggaran dari UPT. Karena kalau rusak itu panjang dan jauh anggaran agak terbatas,'' pungkasnya.
Pihaknya mengaku sepakat untuk mempertimbangkan penambahan anggaran ke UPT. Karena UPT sendiri memiliki peran cukup penting dalam perbaikan jalan provinsi di daerah.
Mardianto juga mengetahui bahwa anggaran pada UPT cukup terbatas. Sehingga kesanggupan perbaikan jalan oleh UPT juga terbatas.
''Kami akan kawal terus pelaksanaan perbaikan jalan ini. Sehingga benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,'' tuntasnya.(nda)