PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Saat pandemi Covid-19 ini, keperluan tabung oksigen beserta isinya menjadi keperluan rumah tangga yang mesti disiapkan selain masker dan hand sanitizer.Khusus masyarakat yang positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Namun untuk mendapatkannya, masyarakat mulai mengalami kesulitan. Karena keterbatasan stok di apotek-apotek. "Katanya oksigen ini hal wajib yang mesti disiapkan saat positif Covid-19. Tapi, kemarin saya cari di tiga apotek kosong," ujar Aprianto, warga Sukajadi, kemarin.
Menanggapi soal keperluan oksigen ini, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra SpPD menyebutkan, bahwa pihaknya sudah menyampaikan masalah ini ke Komisi III saat rapat kerja, Selasa (10/8).
Ia menegaskan, harus ada kebijakan agar tidak terjadi panic buying di tengah masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan mengeluarkan syarat dan ketentuan jual beli oksigen.
"Karena terkait keperluan oksigen wilayah Pekanbaru, dan menghindari tidak terjadi panic buying bagi masyarakat, dan dipastikan bakal menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat sendiri, Diskes akan keluarkan edaran. Bagi masyarakat yang akan membeli oksigen di apotek-apotek atau fasyankes lainnya harus punya rekomendasi dari dokter yang merawatnya," tegas Arnaldo.
Untuk keperluan oksigen skala besar, Arnaldo katakan, pihaknya akan memohon kepada Wali Kota Pekanbaru supaya kuota oksigen yang ada di Provinsi Riau, khusus Pekanbaru untuk dapat dipenuhi atau juga dipersiapkan untuk kebutuhan masyarakat kota.
"Artinya, tidak lagi dijual atau di lepas keluar kota. Karena secara hitungan saya, Pekanbaru minus untuk kebutuhan oksigen bagi masyarakat," ungkapnya.
Begitu juga untuk kebutuhan obat-obatan tarkait Covid-19, ditegaskan Arnaldo juga masih cukup untuk dua atau tiga bulan ke depan. "Di samping kami juga mengusulkan untuk ditambah dari provinsi dan pusat," tambahnya.
Masalah stok oksigen ini juga dibahas dalam hearing Komisi III DPRD Kota Pekanbaru bersama Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru. Artinya menjadi atensi supaya Pekanbaru juga mesti menyiapkan dan memastikan aman kebutuhan oksigen.
Dikatakan anggota Komisi III DPRD Pekanbaru H Ervan, masalah stok oksigen yang kini menjadi sangat dibutuhkan masyarakat, pihak Diskes juga menyebutkan Pekanbaru itu minus untuk oksigen dilihat dari tingkat kebutuhan tinggi.
"Mungkin karena dinilai wajib ada, maka banyak diborong dan bisa jadi banyak dijual keluar daerah. Ini tentu harus diantisipasi oleh Pemerintah, baik kota Pekanbaru maupun Pemerintah Provinsi Riau, " kata Ervan, Rabu (11/8).
Disebutkan politisi Gerindra ini, karena Pekanbaru tidak punya pabrik oksigen, maka dirinya minta dukungan ke Pemprov Riau, agar dapat mengalokasikan kecukupan kebutuhan gas untuk masyarakat Pekanbaru khususnya di masa pandemi Covid-19. Disamping tanggung jawab Provinsi juga untuk daerah kabupaten/kota se Riau lainnya.
"Tentu kita minta dukungan dari Provinsi Riau lagi, supaya aman kan dulu kebutuhan untuk daerah Riau khususnya Pekanbaru, dan jangan dijual keluar jika memang stok tidak pasti, " paparnya.
Diungkapkan Ervan, saat ini penularan positif Covid-19 di Pekanbaru masih cukup tinggi, dan kebutuhan oksigen juga diyakini tinggi. "Ini harus jadi pertimbangan ketika oksigen disebut sebagai hal yang perlu ada, " ujar Ervan.(yls)
Laporan AGUSTIAR, Kota