PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - H-4 jelang Tahun Baru 2024, sejumlah petani jagung di Kota Pekanbaru belum merasakan dampak kenaikan pembelian jagung baik dari para pedagang maupun masyarakat, Rabu (27/12). Salah satu lokasi petani jagung di Kota Pekanbaru ada di Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai.
Menurut seorang petani jagung Sukiman, sampai saat ini ia belum ada peningkatan penjualan jagung yang ia panen. Biasanya peningkatan pembelian sudah terjadi sepekan jelang perayaan tahun baru yang kerap dihabiskan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga sembari menggelar acara makan-makan. Di mana salah satu bahan pangan yang banyak dipilih adalah jagung.
”Belum nampak adanya peningkatan. Mungkin beberapa hari lagi,” katanya, kemarin.
Menurut Sukiman, harga jagung yang ia jual hanya berkisar Rp5.000 per kilogram (kg). Namun saat berada di tangan pedagang, harga jagung manis akan mengalami kenaikan berkisar Rp2.000 hingga Rp3.000 per kg dijual Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogramnya.
Disebutkan Sukiman, untuk jagung yang ditanam selama beberapa bulan terakhir, ia hanya mampu menggarap setengah hektare dengan hasil jagung berkisar 500 kilogram. Ia juga mengungkapkan sejumlah kendala yang ia rasakan selama menjadi petani jagung di Kota Pekanbaru.
Selain karena harga jual yang cukup sudah ditentukan, juga mahalnya harga pupuk yang membuat petani jagung enggan menanam jagung manis karena takut tidak mendapatkan keuntungan.
”Kendalanya itu biasalah. Banyak permainan harga oleh tengkulak sehingga membuat petani merugi, sedangkan untuk menaikkan harga jual, petani tidak mampu karena takut jagung yang dipanen tidak laku. Belum lagi harga pupuk yang malah juga menjadi penyebab utama petani jagung enggan menanam jagung di Kota Pekanbaru,” katanya.
Ia berharap pemerintah bisa membantu para petani lokal di Kota Pekanbaru, agar bisa mendapatkan harga pupuk yang terjangkau dan patokan harga yang sesuai baik dari tengkulak ataupun harga pasaran yang resmi, sehingga petani di Kota Pekanbaru bisa meningkatkan hasilnya dan membantu kebutuhan pangan di Kota Pekanbaru.
”Ya semoga saja harga pupuk dan pestisida bisa murah, biar kita yang menanam jagung dan sayuran lainnya ini bisa semangat, dapat untung yang memang sesuai. Kalau sekarang ya susah. Dapat untung cuma seberapa dan belum lagi membalikkan modal untuk membeli bibit dan pupuk lagi,” ujarnya.(ayi)