PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19, tahun ini, mudik Lebaran kembali terasa. Pemudik diminta untuk tidak tertipu dengan calo tiket palsu.
''Ada kami dengar tiket palsu atau penipuan tiket, ini harus diwaspadai. Artinya kalau balik kampungnya masih jauh dan sudah booking tiket, pastikan ada kursinya,'' kata anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan kepada wartawan, kemarin.
Dikatakannya, meski pemerintah sudah menyiapkan naik turun penumpang itu di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS), namun keberadaan terminal gelap tetap menjamur. Hal seperti ini, yang rawan terjadi terhadap praktik percaloan tiket, dan ini beroperasi di terminal resmi, PO bus, pelabuhan, hingga di batas kota.
Pelaku calo memanfaatkan momentum mudik tersebut, untuk berjualan tiket dengan meraup untung besar. Langkah antisipasi dan pengawasan terhadap aksi calo tiket mudik ini, harus dilakukan dengan baik dan masif.
Termasuk, perlu ada kepastian agar para pemudik, khususnya dari Pekanbaru nantinya bisa semuanya pulang ke kampung halamannya dengan rasa aman dan nyaman. ''Tentunya masalah ini harus dipetakan dari sekarang. Pastikan tidak ada calo tiket, apalagi di terminal dan tempat lainnya. Kawanan ini jangan biarkan beraksi,'' saran Nurul.
Menurutnya, pengawasan masalah tiket ini memang harus diperketat. Tujuannya, agar calon penumpang tidak menjadi korban calo, maupun tiket palsu. Biasanya, kawanan ini beraksi saat calon penumpang ramai dan sulit mendapatkan bus, kapal atau transportasi lainnya. ''Mulai pekan ini, arus mudik sudah mulai. Kita minta masalah ini menjadi perhatian serius,'' pintanya.
Untuk itu, Nurul menyarankan dan mengimbau kepada calon penumpang, untuk tidak membeli tiket sembarangan. Terutama saat ditawarkan tiket murah, lewat online, serta rayuan gombal lainnya.
Tapi, penumpang bisa membeli tiket di tempat yang resmi, seperti loket dan agen yang jelas keberadaannya. ''Apalagi sekarang sudah banyak travel yang langsung antar jemput alamat. Tapi untuk travel ini juga, kita minta masyarakat waspada,'' tuturnya.(gus)