PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, Ahad (11/6). Kunjungan kerja kali ini dilakukan dengan meninjau kondisi Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki Kota Pekanbaru.
Budi melihat kondisi fasilitas serta sarana prasarana yang ada di terminal, selain itu Budi Karya juga memastikan kondisi pramudi yang bertugas. Budi juga memberi pengarahan kepada kepala UPT dalam lingkungan Kementerian Perhubungan Se-Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Budi mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi massal harus ditingkatkan. Bagaimana setiap masyarakat dalam beraktivitas bisa menggunakan angkutan massal, bukan pribadi.
"Kita sama-sama membangun angkutan massal, terminal ini akan kita renovasi menjadi lebih indah, lalu angkutan massalnya akan kita berikan sifatnya mensupport agar ini menjadi role model bagi angkutan massal di seluruh Indonesia," ungkap Budi.
Menurutnya, pertumbuhan penduduk di Pekanbaru cukup pesat, terlebih Pekanbaru merupakan kota yang indah, jalannya besar. Oleh karena itu perlu didukung dengan angkutan massal yang memadai.
"Pertumbuhan penduduk yang pesat tentu penduduknya bertambah, apabila bertambah maka kotanya harus membesar, kalau semuanya naik kendaraan pribadi maka terjadilah macet," ungkapnya.
"Karenanya sejak dua tahun terakhir ini sesuai arahan dari Presiden Pak Jokowi kami terus meningkatkan layanan angkutan massal perkotaan khususnya dengan kegiatan MRT, LRT, BRT, dan antar kota. Kegiatan ini akan kita lakukan dengan masiv dengan membangun, merevitalisasi, dan merenovasi dengan bekerja sama dengan pemda," terangnya.
Sementara itu, Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, Kota Pekanbaru merupakan kota yang pertumbuhannya paling cepat di Sumatera. Kita juga sudah merencanakan rencana induk jaringan jalan untuk 40 tahun ke depan serta tata ruang untuk 40 tahun ke depan.
"Kami harus berbenah untuk menghadapi masa depan kita karena pertumbuhan Pekanbaru sangat tinggi. Dalam 2 sampai 3 tahun terakhir pertumbuhan penduduk kota meningkat 15-20 persen. Ini harus diantisipasi agar kota ini tidak menjadi kota yang krodit," tungkasnya.
Laporan: Evan Gunanzar (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman
