PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PENANGGUNG jawab alat berat, terduga penyerobot lahan Kawasan Industri Tenayan (KIT) berinisial JS datang ke kantor Satpol PP Pekanbaru, Rabu (11/3). Dia mengakui kesalahan dalam melakukan penggarapan lahan dan berjanji tak melakukan lagi.
Masuk sebagai satu dari 14 kawasan industri strategis nasional di Pulau Sumatera, aksi penyerobotan lahan masih terjadi di KIT. Terbukti, Senin (9/3) sore kedapatan satu unit alat berat milik pihak yang diduga melakukan penyerobotan berada di sana. Penyegelan saat itu juga langsung dilakukan.
Dijelaskan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono kepada Riau Pos di ruang kerjanya, JS adalah orang yang menyewa alat berat untuk menggarap lahan di KIT tersebut. ‘’Dia bilang berempat menggarap, nyewa ekskavator. Kalau ada hasilnya dibagi," jelas dia.
Dari kedatangannya ke Satpol PP itu, JS menyebut tak lagi akan melanjutkan penggarapan di lahan KIT. Dia juga kesulitan menghubungi tiga rekanannya itu. "Itu bukan tanah dia memang. Dia akui salah. Dia tidak melanjutkan lagi. Dia juga mencari tiga orang temannya yang join tidak bisa lagi. Mungkin alatnya akan kita kembalikan, tapi kita rapat dulu," ungkapnya.
Penjagaan terhadap KIT di Kecamatan Tenayan Raya kini memang jadi prioritas. Sebelumnya, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT sudah mengkoordinasikan pengamanan kawasan ini dengan melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru.
Sebagai kawasan industri strategis nasional, setelah beroperasi diprediksi KIT akan mendatangkan pendapatan sebesar Rp14,6 triliun. "Untuk daerah Riau, ada dua daerah yang telah ditentukan pemerintah sebagai kawasan industri strategis, yaitu kawasan industri di Pekanbaru terdapat di Tenayan Raya dan satu lagi di Kabupaten Siak," kata Firdaus.
Diharapkan, KIT menjadi proyek percontohan (pilot project) di pulau Sumatera. Kawasan ini memiliki luas sekitar 1.550 hektare. "KIT ini akan menjadi industri hilir, terutama pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai investasi Rp17 triliun. Kawasan ini akan membuka 155.000 lapangan pekerjaan," imbuhnya.(ksm)
Laporan: M ALI NURMAN