Virus Corona Masih Pengaruhi Harga TBS

Pekanbaru | Rabu, 12 Februari 2020 - 10:53 WIB

Virus Corona Masih Pengaruhi Harga TBS
Seorang petani sedang mengumpulkan brondolan saat panen buah kelapa sawit di daerah Sungai Pagar, baru-baru ini.(Defizal/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 12-18 Februari mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami penurunan harga sebesar Rp50,68 per kg dari harga pekan lalu. Sehingga harga TBS untuk satu pekan ke depan menjadi Rp1.865,81 per kg.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau Ahmad Syah Harrofie melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Defris Hatmaja mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data.


"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp139,23 per kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp310,43 per kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga Rp79,32 per kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga Rp136,21 per kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp82,00 per kg dari harga pekan lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp77,27 per kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp452,00 per kg, dan PT Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp353,34 per kg dari harga pekan lalu.

Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor CPO. Merebaknya wabah virus corona di Cina menyebabkan adanya kekhawatiran permintaan minyak sawit dapat turun mengingat Cina merupakan pembeli minyak nabati terbesar kedua di dunia setelah India.

"Harga minyak nabati lain seperti minyak kedelai juga mengalami penurunan di bursa Cina, sama seperti harga CPO. Selain itu mulai diberlakukannya bea keluar CPO juga ikut menjadi sentimen negatif. Kementerian Perdagangan mencatat harga referensi CPO pada Februari 2020 sebesar 839,69 dolar AS per metric ton (MT) (di atas 750 dolar AS/MT)  atau naik dibandingkan periode Januari sebesar 729,72 dolar AS/MT. Dengan kenaikan harga tersebut, pemerintah memberlakukan bea keluar CPO sebesar 18 dolar AS/MT," jelasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook