PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Vaksinasi Covid-19 di Pekanbaru direncanakan akan dilakukan pada 14 Januari nanti, atau sehari setelah Presiden Joko Widodo divaksin. Untuk tahap awal, Pekanbaru mendapatkan jatah 2.700 vaksin dan diutamakan bagi tenaga kesehatan (nakes).
Demikian dijelaskan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (11/1). Disampaikannya, vaksinasi secara nasional akan diberikan pertama kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari. Kemudian dilanjutkan pada 14 Januari, vaksinasi dimulai di daerah maupun pusat secara serentak.
"Kemudian di hari kedua, untuk daerah dan pusat, para tokoh publik divaksinasi. Kemudian petugas medis yang kontak langsung dengan pasien," ungkapnya.
Lebih lanjut dipaparkannya, diutamakannya para tokoh publik untuk divaksinasi adalah karena mereka banyak kontak dengan masyarakat. Selain itu, tujuan dari vaksinasi tokoh publik ini adalah untuk memotivasi masyarakat agar turut divaksinasi. Sedangkan petugas medis merupakan orang yang kontak langsung dengan pasien Covid-19. Sehingga perlu dilakukan vaksinasi terlebih dahulu.
Firdaus menyebutkan, tokoh publik yang akan divaksinasi nanti di antaranya adalah kepala daerah, forkopimda, pimpinan organisasi keagamaan, dan petugas kesehatan. Khusus untuk dirinya sebagai Wali Kota, ia mengaku tidak ikut vaksinasi. Karena vaksin jenis Sinovac tersebut tidak efektif bagi usia di atas 60 tahun dan juga usia di bawah 17 tahun. Dirinya sendiri saat ini berusia 61 tahun.
"Jadi, kenapa Pak Wali tidak ikut vaksin, ya karena tidak bisa tadi," jelas dia.
Untuk pelaksanaan, vaksinasi akan dilangsungkan di Puskesmas Rejosari yang rencananya ada tim dari Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru akan bergabung di tempat tersebut. Sebelum vaksinasi dilakukan, setiap orang yang akan divaksinasi terlebih dulu dilakukan screening.
Diuraikan Kepala Diskes Kota Pekanbaru M Noer MBS, bagi yang akan menerima vaksin harus dilakukan screening terlebih dahulu. Mereka akan berpuasa minimal 8 jam atau sekitar 10 jam sebelum divaksinasi. Screening itu untuk mengecek dulu keadaan fisik calon penerima vaksin. Kalau ada penyakit bawaan, tokoh-tokoh publik yang diajukan namanya bisa jadi batal untuk untuk menerima vaksin. Hal itu untuk menghindari efek samping dari vaksin tersebut.
"Khusus tenaga kesehatan mungkin tidak akan di screening, karena mereka sudah tahu kondisi kesehatannya masing-masing," terang dia.
Pada tahap awal, akan dilakukan 2.700 vaksinasi. Hal itu diutamakan terlebih dahulu adalah tenaga kesehatan dan beberapa tokoh publik. Sedangkan tokoh publik yang akan menerima vaksin itu ada 15 nama yang disiapkan, namun untuk vaksinasi disiapkan 10 orang. Tokoh publik itu di antaranya adalah Wakil Wali Kota Pekanbaru, asisten Setdako, forkopimda dan pimpinan organisasi keagamaan.
Proses vaksinasi akan dilakukan di 21 puskesmas dan 1 RSD Madani Kota Pekanbaru. Masing-masing puskesmas sudah disiapkan tim vaksinasi yang terdata hingga ke pusat. "Masing-masing puskesmas ada 3 yang akan menjadi tim dan didata sampai nasional. Kemudian ada juga dari dinas sendiri dan RSD Madani, dan semua sudah disiapkan timnya, nama-namanya," ungkapnya.
Di masing-masing puskesmas disiapkan 5 orang tim, tapi yang masuk data 3 orang. Setiap puskesmas juga sudah disiapkan untuk penyimpanan vaksin. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah menyiapkan gudang untuk penyimpanan vaksin.(sol/anf/ali)