Revolusi Industri 4.0, Perpustakaan Harus Sesuai Keperluan Pengguna

Pekanbaru | Minggu, 12 Januari 2020 - 10:38 WIB

Revolusi Industri 4.0, Perpustakaan Harus Sesuai Keperluan Pengguna
GELAR SEMINAR: Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Pengurus Daerah Provinsi Riau menggelar seminar Nasional Pustakawan, bertempat di Aula Gedung Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Sabtu (11/1/2020). Dofi Iskandar/Riau Pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Pengurus Daerah Provinsi Riau, menggelar seminar nasional dengan tema “Peran Strategis Perpustakaan Sekolah Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.

Dan sekaligus Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Provinsi Riau ke-2 periode 2020/2024. Dihadiri 191 peserta dari Pustakawan atau guru sekolah dari berbagai sekolah di Provinsi Riau mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga tingkat SMA/SMK, bertempat di Aula Gedung Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Sabtu (11/1).


Ketua pengurus pusat ATPUSI, Muhammad Ihsanuddin M Hum mengatakan, tujuan diadakannya seminar ingin membuka wawasan kepada tenaga pustakawan atau guru sekolah dari berbagai sekolah di Provinsi Riau, bahwa perkembangan dunia pendidikan begitu cepat yang disebut era Industri 4.0 salah satu cirinya itu penggunaan teknologi informasi seperti internet, komputer dan media sosial (media digital). Untuk itu, perpustakaan harus memahami perkembangan agar bisa beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

“Pengguna perpustakaan sekolah adalah anak-anak atau siswa. Anak yang milenial, yang hidup di zaman era digital seperti sekarang. Saya mengharapkan ada pendekatan baru, ada semacam kreativitas baru, program baru diperpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Misalnya perpustakaan itu harus mengadopsi sistem digital,” ucapnya.

Ia menuturkan, perpustakaan itu harus menjadi tempat memberi pendidikan pemakai untuk menjadi penduduk digital yang baik. Ciri-ciri penduduk digital yang baik, dia harus menjadi orang bisa menghormati dirinya dan orang lain. Harus bijak dalam menyampaikan informasi dan merespon informasi.  “Kan belum ada yang mendidik anak-anak di sekolah seperti itu,’’ ujarnya.(dof)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook