SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pembangunan Gedung Perpustakaan Kepulauan Meranti terancam tidak selesai dari batas waktu yang telah ditentukan.  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sangsi, hingga mengundang Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti H  Asmar untuk mengunjungi lokasi pembangunan gedung yang berada di Jalan Perumbi, Kecamatan Tebingtinggi.

"Kontraktor dan konsultan kami minta agar proyek ini selesai dengan waktu dan target yang telah ditentukan,” kata Asmar, Kamis (13/7) saat meninjau proyek pemerintah  itu.

Mendampingi Plt Bupati, Asisten II Suhendri menerangkan, kunjungan menindaklanjuti rasa sangsi mereka terhadap progres pembangunan jauh di bawah target waktu pengerjaan yang tertuang dalam kontrak.

Ditambahkan Suhendri, anggaran proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat. "Jangan sampai tidak selesai. Andai nantinya tidak selesai, maka DAK kita tahun berikutnya akan berkurang,” sebutnya.

Dari pembangunan ini terjadi deviasi sekitar 12 persen. "Jadi kita mau tau apa langkah kontraktor dan apa rencana mereka sehingga pengerjaan selesai dengan waktu yang telah ditetapkan,” ungkap Suhendri.

Menurutnya, saat ini pelaksana proyek sepakat akan melakukan penambahan tenaga kerja, material dan lain-lain yang dibutuhkan untuk menggesa proses pembangunan. 

"Kami berharap solusi ini dapat dijalankan dan pihak pengawas kami bersama OPD terkait dapat menggenjot bobot. Namun tidak mengenyampingkan aspek kualitas,” katanya.

Diketahui, pembangunan gedung itu sesuai dengan program Perpustakaan Nasional Transformasi Berbasis Inklusi (TBS). Nantinya perpustakaan bukan hanya tempat membaca tapi menjadi destinasi anak-anak, pelajar dan masyarakat. 

Dari data yang dihimpun dari situs LPSE Kepulauan Meranti, proyek tersebut adalah Belanja Pembangunan Fisik Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota dengan nilai pagu Rp9,6 Miliar lebih.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang