PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah yang dilakukan pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan mendapat penolakan keras dari masyarakat di lingkungan RT 3, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan. Hal ini disebabkan tidak adanya koordinasi dari pihak RSJ dan kontraktor kepada masyarakat sekitar.
Ketua RT 03, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan Muhammad Ikhwan mengatakan, Warga Tolak RSJ Bangun TPS Selain tidak adanya koordinasi dengan masyarakat sekitar, jarak TPS tersebut sangat dekat dengan perumahan warga. Bahkan hingga memasuki satu pekan pembangunan TPS, ia baru mengetahui dari para pekerja lapangan.
“Iya, betul kami menolak. Sejak awal pembangunan hingga sekarang sudah memasuki satu pekan. Pihak rumah sakit jiwa dan kontraktor tidak ada koordinasi dengan warga dan aparat setempat. Kami mengetahui saja dari para tukang di lapangan, bahwa lokasi itu akan dibangun tempat penampungan sementara sampah,” ujarnya, Kamis (10/10).
Kemudian alasan pihaknya bersama warga menolak adalah, pertama mereka tidak melakukan koordinasi dan duduk bersama masyarakat, yang kedua jarak pembangunan TPS itu sangat dekat sekali dengan perumahan warga yang mana hanya berjarak 5 meter saja. Namanya sampah tentu akan menimbulkan banyak dampak negatif, apalagi sampah rumah sakit dan sampah medis yang sangat berbahaya sekali di masyarakat.
Berbagai upaya telah coba dilakukan Ikhwan bersama warganya. Termasuk menghubungi Humas RSJ hingga mendatangi langsung pihak kontraktor.
“Sebelumnya saya juga telah menelepon Humas RSJ Tampan, tapi dia menolak untuk bertemu dengan kami. Malah dia melimpahkan tanggung jawabnya kepada kontraktor, tak juga ada respon sudah empat kali saya mencoba menghubungi kontraktor. Oleh karena itu hari Sabtu kemarin kami turun bersama anggota DPRD Provinsi Riau. Kami menunggu kontraktornya datang,” jelasnya.
Lebih jauh, laki-laki yang juga merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau ini menuturkan bahwa ia sangat menyayangkan sikap RSJ Tampan yang tak pernah peduli dengan masyarakat sekitar. Dia dan warganya berktekat bila usahanya tak juga mendapat tanggapan dari pihak RSJ, maka masyarakat akan menutup akses bagi mereka.
“Yang perlu saya garis bawahi juga adalah selama ini pihak RSJ tidak pernah memberikan bantuan dan tidak pernah peduli kepada masyarakat ataupun lingkungan sekitar, ini menjadi titik kemarahan masyarakat. Saya sudah mencoba melakukan pendekatan secara persuasif dan kekeluargaan tapi tetap mereka tidak mau membantu kami. Bila tidak juga mendapat respon, kita akan tutup semua akses, karena mereka memasukkan material dan lain sebagainya menggunakan akses masyarakat,” ucapnya dengan tegas.
Kemudian ia juga berharap agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik. “Saya berharap masalah itu dapat kita selesaikan dengan baik-baik, jangan sampai kita menutup nutupi atau lari dari permasalahan atau sama sekali tidak mau memperhatikan masyarakat dan lingkungan. Masyarakat itu adalah akses dari segala kebutuhan kita,” tegasnya.
Dikonfirmasi, Humas Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Eva mengaku tak tahu adanya penolakan dari RT 03, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan terkait pembangunan TPS yang tengah dilakukan pihak RSJ.
Ia menuturkan sebagai staf humas dirinya hanya mengetahui bagian dalam kantor saja. “Belum tahu. Saya belum tahu soal itu. Aduan masyarakat belum sampai. Kalau soal itu mungkin coba tanya sama Kasubagnya saja. Kalau saya sebagai staf humasnya tahunya yang bagian dalam kantor aja,” ujarnya.
Eva menambahkan, bila ada keluhan yang ia terima, tentu pihak RSJ Tampan tidak akan diam saja. “Kalau ada keluhan-keluhan atau pengaduan tentunya akan kami tangani dan dijawab oleh yang berwenang. Karena surat atau pengaduan nya juga belum ada sampai,” terangnya.(ayi)