(RIAUPOS.CO) - Kemacetan masih terjadi di jalan alternatif yang ada di lokasi pembangunan flyover. Kondisi ini makin diperparah dengan banyaknya kendaraan bermotor yang parkir di badan jalan alternatif.
Pantauan Riau Pos, kemacetan terjadi saat jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore hari. Di lokasi pembangunan flyover simpang Pasar Pagi Arengka, Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di depan pasar merupakan titik kemacetan terparah.
Banyak kendaraan pengunjung dan pedagang pasar parkir di badan jalan yang telah di-rigid. Akibatnya, terjadi penyempitan badan jalan menyebabkan kemacetan. Hal ini disebabkan masih banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di lokasi proyek flyover.
Pedagang menggelar lapak mereka di jalur lambat yang belum diaspal. Mereka berjualan hingga sampai batas rigid jalan. Sehingga, mau tidak mau, pengunjung pasar memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan.
Sedangkan di lokasi flyover simpang SKA, kemacetan mulai siang hingga malam hari. Titik kemacetan terjadi di Jalan Soekarno Hatta dekat u-turn depan Hotel Grand Suka karena kendaraan roda empat harus antre saat ingin memutar di u-turn.
Selain itu, kemacetan juga terjadi di depan Mal Ska. Ini karena banyak kendaraan roda empat yang parkir di badan jalan atau berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Rahmat (40), salah seorang warga mengaku terganggu dengan kondisi kemacetan yang disebabkan sikap pengendara yang memarkirkan kendaraan di badan jalan. Ia berharap agar pihak berwenang dalam hal ini Dishub Kota Pekanbaru melakukan tindakan tegas terhadap kendaraan yang parkir sembarangan di lokasi flyover.
“Silakan lakukan sosialisasi dahulu. Jika tidak diindahkan, angkut saja mobilnya. Kalau tidak, akan macet terus,” keluhnya.
Dishub Bakal Tertibkan
Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Kendi Harahap mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan. Dijelaskannya, ada pemakaian bahu Jalan Soekarno -Hatta menuju arah Damai Langgeng oleh pedagang dan parkir sehingga menyebabkan arus lalu tersendat.
“Saya sudah cek ke sana, parkir berlapis dan pedagang merupakan salah satu faktor terjadi kemacetan yang cukup panjang,” ujar Kendi kepada Riau Pos, Selasa (10/7).
Terhadap persoalan parkir berlapis, kata dia, pihaknya telah mengerahkan personel untuk melakukan penertiban, karena hal ini tanggung jawab dan kewenangan Dishub Pekanbaru. Sedangkan keberadaan pedagang menjadi tanggung jawab organisasi perangkat daerah (OPD) lain.
“Untuk parkir berlapis sudah kami tertibkan. Personel telah kami tempatkan untuk berjaga dan mengatur,” jelas mantan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru.
Lebih lanjut diakui Kendi, kemacetan arus lalu yang kini terjadi bagian efek dan konsekuensi proses pengerjaan flyover. Meski demikian, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin mengurangi gangguan yang menghambat kelancaran arus lalu lintas.
“Gangguan ini kami kurangi, agar lalu lintas lancar. Sejak ada penutapan itu kita juga sudah pasang separator dan membuat rekayasa lalu lintas. Saya juga mohon maaf kepada pengendara yang kenyamananya terganggu,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru Agus Pramono ketika dikonfirmasi terkait keberadaan PKL yang memakan bahu jalan menegaskan, pihaknya akan melakukan menertibkan. “Besok (hari ini, red) saya tertibkan pedagang di sana,” tegas Agus.
Dijelaskannya, pedagang tidak dibenarkan berjualan di lokasi tersebut karena menganggu ketertiban umum. Selain itu, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penertiban supaya pedagang berpindah dan masuk ke dalam Pasar Pagi Arengka.
“Penertiban kali ini, pedagang yang masih membandel itu, barang dagangannya kami sita,” kata mantan Kaban Kesbangpol Kota Pekanbaru.(rir/man/yls)