PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Di tengah polemik melonjaknya rekening listrik warga akhir-akhir ini, muncul beberapa oknum yang memanfaatkan situasi guna mendapatkan keuntungan pribadi. Ya, baru-baru ini muncul penipuan dengan modus menormalkan kWh meter milik warga dan meminta bayaran di tempat.
Manajer Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri Tajuddin Nur menegaskan, para petugas PLN memiliki identitas pengenal dan surat tugas. Jika tidak mempunyai dua hal tersebut, maka diimbau masyarakat untuk menolak karena hal tersebut adalah penipuan.
"Itu penipuan, jangan dipercaya. Minta saja identitas pengenal dan surat tugas, kalau tidak jangan diizinkan masuk," ujarnya, Rabu (10/6).
Sebelumnya, kejadian penipuan seperti ini dialami oleh salah satu warga di Jalan Garuda Sakti, Wira. Ia mengungkapkan, rumahnya didatangi oleh dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PLN dan mengecek kWh meter dan mengatakan jika kWh meter tersebut tidak sesuai standar dan harus dinormalkan.
Menurut Wira, petugas tersebut meminta uang Rp450 ribu atas jasa yang ditawarkannya. "Orangnya bilang kWh meter punya kami tidak sesuai standar jadi harus dinormalkan di 900 VA atau dinaikkan jadi 1.300 VA," ungkapnya.
Menurut Wira, jika kWh meternya dinormalkan maka MCB akan trip (jegleg), sehingga ia memilih untuk dinaikkan ke 1.300. Kendati demikian, ia mengurungkan niatnya karena petugas tersebut mengatakan harus bayar diawal dan pengerjaan akan dilakukan keesokan harinya.
"Tapi saya menolak karena harus bayar di awal dan pengerjaan baru besok," ujarnya.(a)