PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sebelum virus corona mewabah, harga rempah-rempah naik seiring banyaknya masyarakat yang mengonsumsi minuman sehat dari rempah-rempah. Sekarang, harga rempah-rempah tersebut kian melambung sejak virus corona. Masyarakat berusaha mencegah terjangkit virus corona dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh melalui minuman sehat rempah-rempah.
Lena, penjual rempah-rempah di Pasar Sail mengakui hal tersebut. Ia menjual rempah hasil alam Indonesia seperti kunyit, jahe, temulawak, lengkuas, kapulaga, cengkeh, bunga lawang, kayu manis, dan merica.
Dari beragam jenis rempah tersebut, setiap jenis dibagi beberapa penyebutan. Misalnya jahe. Ada jahe biasa dan jahe merah. Begitu pula dengan kunyit. Ada kunyit putih dan kunyit kuning. Dan merica ada yang biasa dan ada merica hitam.
"Untuk harga bervariasi. Namun, sejak virus corona, harga naik," sebut Lena, kemarin.
Wanita yang mengenakan celemek merah jambu itu mengatakan, saat ini pembeli rempah makin banyak. "Kata pembeli untuk membuat jamu dan menjaga stamina supaya jauh dari penyakit," terangnya.
Ia merinci harga rempah yang dijualnya. Harga kunyit per satu ons dulunya Rp1.000 atau Rp10 ribu per kilogram (kg), kini naik menjadi Rp3.000 per ons atau Rp25 ribu per kg.
Kemudian, untuk harga kunyit putih, dari harga Rp3.000 per ons atau Rp25 ribu pe kg, menjadi Rp5.000 per ons atau Rp40 ribu per kg.
Sedangkan jahe biasa dulu dijual Rp3.000 per ons atau Rp25.000 per kg, sekarang satu onsnya dijual Rp5.000 dan satu kg seharga Rp50 ribu. Untuk jahe merah, dulu Rp4.000 per ons atau Rp40 ribu pe kg, saat ini menjadi Rp6.000 per ons atau Rp60 ribu per kg.
Masih kata Lena, untuk harga temulawak dulunya satu ons Rp1.000 dan 1 kg Rp10 ribu, kini satu ons Rp3.000 atau Rp25 ribu per kg. Untuk harga lengkuas, dulu Rp1.000 per ons atau Rp10 ribu per kg, sekarang satu onsnya mencapai Rp2.000 atau Rp20 ribu per kg.
Sementara untuk kayu manis, dari Rp7 ribu per ons atau Rp70 ribu per kg, menjadi Rp10 ribu per ons atau Rp100 ribu per kg.
"Untuk kapulaga, cengkeh, bunga lawang, merica biasa dan merica hitam itu sama. Dulu per satu ons Rp10 ribu dan 1 kg Rp100 ribu. Tetapi sekarang satu ons Rp25 ribu dan 1kg Rp250 ribu," urainya.(s)