Jalan Teuku Umar, Hujan Licin Kemarau Berdebu

Pekanbaru | Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:10 WIB

Jalan Teuku Umar, Hujan Licin Kemarau Berdebu
Para pengendara sepeda motor melewati Jalan Teuku Umar, Kecamatan Pekanbaru Kota dengan hati-hati. Jalan yang berlumpur ini sangat licin usai diguyur hujan, Jumat (10/2/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sepekan terakhir para pengguna jalan di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Pekanbaru Kota mengeluhkan kondisi jalan yang licin saat hujan dan berdebu saat kemarau. Di jalan ini sedang dilakukan pengerjaan galian proyek.

Pantauan Riau Pos, Jumat (10/2), di jalan yang diapit dua pusat perbelanjaan dan tak jauh dari simpang Jalan Jenderal Sudirman itu sedang ada pengerukan dan pemasangan beton.


Tanah dari galian membuat badan jalan licin karena Kota Pekanbaru baru diguyur hujan, Kamis (9/2) malam. Jika tidak hujan, kondisi jalan dipenuhi debu yang beterbangan.

Dina, seorang pedagang minuman di jalan tersebut mengatakan hampir seluruh pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan itu mengeluhkan pengerjaan proyek dilakukan asal-asalan dan tidak melihat risiko atau dampak terhadap masyarakat dan pedagang setempat.

Dikatakannya, semenjak jalan tersebut digali dan dijadikan tempat pengerjaan proyek, para pedagang mulai mengalami penurunan omset karena badan jalan yang tidak bisa dilintasi oleh pengendara.

Apalagi perbaikan badan Jalan Jendral Sudirman tepatnya di depan Mal Pekanbaru masih belum selesai dilakukan, sementara pengerjaan proyek sudah menyentuh jalan alternatif.

”Mulai turun omzet kami semenjak ada proyek ini. Seharusnya selesaikan dulu perbaikan Jalan Sudirman itu, baru masuk ke jalan alternatif. Kami mau jualan di mana kalau akses jalan pengendara motor ditutup semua?” ucapnya.

Pedagang rumah makan Ajo juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya debu yang disebabkan oleh galian tanah membuat tempat jualannya menjadi kotor dan terpaksa harus ditutupi dengan kain agar tidak masuk kedalam tempat makanan yang dijual.

Belum lagi, saat pedagang lainya menyiram badan jalan dengan air guna meminimalisir debu yang beterbangan menyebabkan tempat usahanya juga menjadi becek dan kotor sehingga membuat pelanggan enggan berbelanja.

”Memang mengeluh kali kami dengan proyek ini. Setiap hari bisa 5 sampai 10 kali kami bersihkan tempat jualan ini karena pelanggan yang mengeluh tempat kami kotor dan becek. Kami berharap pengerjaan proyek ini dapat segera selesai dan jalan kami cepat diperbaiki seperti semula,” katanya.

Pengendara motor Roni mengatakan, pengerjaan proyek tersebut tidak dikerjakan secepatnya profesional sehingga membuat banyak masyarakat dan pengendara motor mengeluh.

Beton yang dipasang oleh pekerja tidak beraturan dan tidak sesuai dengan tinggi badan jalan yang telah dibongkar, sehingga membuat pengendara kesulitan melintasinya dan dapat menyebabkan kecelakaan.

”Bahaya sekali kalau asal kerja seperti ini. Lihat Jalan Jenderal Sudirman diaspal tapi tidak rata, sekarang jalan alternatif dikasih paving blok juga tidak rata, ada yang tinggi ada yang rendah,” tuturnya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook