PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dalam perkembangannya Bangsa Orang Laut (BOL) terus menyeimbangkan diri dengan kemajuan zaman. Namun hanya beberapa persen saja dari mereka yang mampu seimbang dan di tengah itu haknya pun seolah lenyap dikuasai pihak lain secara semena-mena. Bahkan budayanya seakan tidak terpelihara dengan baik.
Melihat persoalan ini, PRj Haryono Maha Seri Bijawangsa, Sang Presiden Bangsa Orang Laut Sedunia ini, merasa sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Hari ini, sesuai rencana dia akan berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo untuk membahas persoalan tersebut.
"Kami akan berdiskusi secara langsung bersama Bapak Menteri KKP, terkait beberapa hal tentang Bangsa Orang Laut. Di antaranya terkait hak ulayat laut, pemberdayaan Bangsa Orang Laut untuk turut serta dalam menjaga wilayah kedaulatan perairan Indonesia, peningkatan SDM perikanan Orang Laut dan pemberantasan kemisikinan nelayan Bangsa Orang Laut. Bentuknya bisa berupa pembinaan dan bantuan langsung. Itu semua kita usahakan untuk dapat dibahas nantinya saat diskusi dengan Bapak Menteri," ujar dosen Universitas Riau ini.
PRj Haryono Maha Seri Bijawangsa -- Pelatih Beladiri Vovinam yang membawa 6 medali untuk Indonesia saat di Kamboja-- menambahkan, dalam dialog khusus dengan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Selasa (11/2), dibilang empat mata juga tidak, karena Menteri tentunya juga akan membawa staf yang terkait dengan materi yang dibahas.
"Saya membawa beberapa pengurus Lembaga Adat Bangsa Orang Laut Internasional (LABOLI) di antaranya Ketua Penasehat LABOLI PRj Suharni Seri Bijawangsa dan pengurus (LABOLI) Kepualauan Riau Radiansyah dan Siti Hajar," ujarnya.
Haryono meminta doa kepada semua Bangsa Orang Laut, agar pertemuan ini dapat berjalan lancar dan membuahkan hasil yang diharapkan. "Untuk hak ulaya laut ini bukan hanya untuk Bangsa Orang Laut tetapi juga untuk seluruh nelayan tradisional di Indonesia," tutupnya.(lim)