PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kebutuhan armada pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru masih belum terpenuhi. Dari 30 unit kebutuhan, saat ini hanya tersedia 16 armada yang layak untuk dioperasikan.
Kepala DPKP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, Selasa (9/11) mengatakan, dari total 16 armada itu termasuk 2 unit mobil rescue di dalamnya. Jumlah ini masih sangat jauh dari idealnya.
"Kalau untuk idealnya, sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal) setiap kecamatan itu harus ada dua pos dua mobil MPK," kata Burhan.
Artinya, dengan jumlah 15 Kecamatan yang ada saat ini, jika masing-masing pos kecamatan memiliki dua unit MPK, artinya harus ada 30 unit MPK yang tersedia.
Ia mengaku, untuk tahun depan belum ada pengadaan mobil MPK. Tahun depan hanya dianggarkan untuk penambahan satu unit mobil rescue. Kondisi ini terkait keterbatasan anggaran Pemko Pekanbaru. Satu unit mobil rescue saja berkisar dari Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar.
Saat ini hanya ada dua unit armada mobil rescue. Satu di antaranya juga tengah mengalami perbaikan pasca kecelakaan beberapa waktu lalu. Gurning berharap, mobil rescue ini minimal ada empat unit guna melayani di seluruh kecamatan.
"Melihat kepadatan penduduk dan indikator lainnya, seharusnya ada empat. Satu di Utara, Selatan, Timur dan Barat. Kenyataan, yang satu mobil juga sedang dalam perbaikan," terangnya.
Menurutnya, solusi ke depan untuk mengatasi keterbatasan armada tersebut harus melibatkan dunia usaha. Pemerintah kota harus menggandeng pelaku usaha dalam pengadaan MPK dan mobil Rescue.
Kalau dunia usaha ini dapat membantu ya tentu lebih baik. Biar mobil nya parkir di tempat mereka, tapi saat kita butuhkan untuk membantu masyarakat dapat digunakan," tutupnya.(ali)