KOTA (RIAUPOS.CO) - Senin (9/7) pagi, warga Kota Pekanbaru mulai sibuk. Tahun ajaran baru dimulai. Anak-anak masuk sekolah setelah libur panjang.
Pantauan Riau Pos di SDN 105 Pekanbaru Jalan HR Soebrantas Panam, di hari pertama sekolah kemarin, banyak orangtua yang menemani anak mereka yang baru duduk di bangku kelas I.
Para orangtua yang didominasi ibu-ibu menunggu dari pagi hingga jam sekolah berakhir.
“Takut saya meninggalkan anak, jadi ya temani dan tunggu di sekolah. Rumah kami kan di seberang jalan, jadi harus tunggu. Jembatan penyeberangan belum bisa difungsikan juga. Kalau anak-anak harus menyeberang sendiri, bahaya. Kalau tidak ditunggu, takutnya saya lambat jemput nanti dia malah jalan-jalan di sini,” ujar salah seorang orangtua, Ayu.
Selain itu, para murid baru tersebut menggunakan baju yang berbeda-beda. Ada yang sudah menggunakan baju seragam putih merah, namun beberapa masih tampak menggunakan baju Melayu dan baju seragam sewaktu di TK-nya masing-masing.sebagian murid baru telah menggunakan seragam merah putih. Baju ini dibeli orangtua mereka karena baju seragam dari sekolah belum didapat.
“Iya, beli baju sendiri dulu. Minimal seragam merah putihnya ini. Kan penyemangat juga buat anak karena bisa berseragam SD dan seragam baru juga. Kalau menunggu yang dari sekolah tentu lama baru dapatnya,” ungkap seorang wali murid Fanifa.
Sementara itu, suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) pertama di sekolah dasar (SD) Negeri 37 dimulai dengan berbaris di depan ruang kelas. Salah seorang guru tampak mengumumkan masing - masing kelas mulai dari kelas I hingga kelas VI. Saat kelas VI diumumkan letak ruangannya, semuanya tampak mengerti dan langsung menuju ke ruangannya.
Namun hal berbeda terlihat saat murid kelas I yang dipanggil satu persatu untuk memasuki ruangan yang telah ditunjuk.
Ketika dipanggil namanya, para murid ini tampak tidak menghiraukan. Sang orangtua yang berdiri di sisi kanan mereka pun menginstruksikan anak-anaknya untuk mengangkat tangan mereka. “Tunjuk tangannya Nak, seperti ini,” ujar wali murid itu sambil menunjukkan posisi mengangkat tangan ke arah anaknya.
Di SD Negeri 37, ada 160 murid baru yang diterima pada ajaran tahun 2018/2019 dengan kapasitas lima kelas. “Hari ini kegiatan belajar sudah kami mulai. Murid kelas I kami jumlahnya ada 160 murid . Kapasitas yang masuk ini disesuaikan dengan seberapa jumlah siswa kelas VI yang keluar,” ujar Kepala SD Negeri 37 Gimin SPd kepada Riau Pos.(cr8/cr9)