PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ruas Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru tepatnya di depan Purna MTQ sedang tengah dilakukan perbaikan. Di sana banyak berserakan kerikil-kerikil kecil yang bisa membahayakan pengguna jalan. Karenanya, tak heran jika ada pengendara yang nyaris jatuh bahkan sudah terjatuh akibat terpeleset kerikil.
Tio, salah seorang pengendara yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman tersebut mengatakan, akibat banyaknya kerikil yang berserakan sering pengendara sepeda motor yang jatuh.
"Sore ini aja ada saya lihat di depan mata kepala saya pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat kerikil yang berserakan di jalan tersebut. Kalau gak salah tadi itu pengendara sepeda motornya seorang wanita," ujar Tio kepada Riau Pos, Kamis (9/2).
Kerikil kecil yang berserak di jalan tersebut kurang lebih sepanjang Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Bandar Serai jalur kiri menuju Jalan Kaharuddin Nasution.
"Saya tidak tahu sejak kapan batu kerikil kecil ini berserakan. Yang jelas sejak dilakukan perbaikan jalan," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi kerikil dijalan tersebut semakin berserak dan berdebu apalagi musim panas.
"Apalagi sama-sama kita tau kalau di sini sangat ramai kendaraan yang melintas. Karena merupakan jalan dalam kota. Sehingga, jarang sepi kendaraan saking padatnya," katanya.
Pengendara motor lainnya, Koko juga mengeluhkan banyaknya ceceran batu kerikil dan juga tanah timbun yang tidak dibersihkan saat proses pengerjaan pelebaran jalan dilakukan.
"Sudah tahu ini salah satu jalan yang terpadat di Kota Pekanbaru, tapi pelebaran jalan tidak mengindahkan keselamatan pengendara lainnya. Kalau nggak dibersihkan bebatuan dan pasir itu akan lebih banyak pengendara motor yang tergelincir," ucapnya.
Ia berharap pemerintah tak hanya sekadar melakukan pelebaran semata tanpa melihat bahaya yang didapat pengendara motor dan mobil yang melintas , jika bebatuan dan pasir tersebut tidak langsung dibersihkan saat proses pengerjaan pelebaran jalan dilakukan.
"Supaya tidak ada yang terjatuh lagi, bagusnya setelah selesai melakukan pemadatan badan jalan,para pekerjaan membersihkan bebatuan yang berserak dibadan jalan agar pengendara motor tidak merasa kesulitan dan berbahaya," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pengendara mobil Heru. Menurutnya pelebaran jalan protokol itu harus menyelesaikan keberadaan tiang rambu lalu lintas yang kini masih ada di tengah jalan. Pasalnya keberadaan rambu tersebut sangat membahayakan keselamatan pengendara yang melintas.
Apalagi saat jam sibuk dan terjadi kepadatan pengendara, keberadaan tiang rambu lalu lintas itu dapat menyebabkan kecelakaan karena banyak pengendara yang mencoba melewati badan jalan yang baru ditimbun agar bisa keluar dari kemacetan.
"Bahayalah kalau dibiarkan. Kadang kita nggak lihat kalau ada tiang itu di tengah jalan. Saat menghindari macet malah nanti senggol tiang pula. Seharusnya ini sudah dipindahkan baru pelebaran jalan dilakukan," ujarnya.(dof/ayi)