PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Semburan gas di Pondok Pesentren Al-Ikhsan, Kecamatan Tenayan Raya masih terjadi. Namun tidak signifikan seperti sebelum-sebelumnya. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap semburan gas bumi tersebut.
"Penanganan yang kami lakukan masih sama seperti kemarin. Yakni tetap melakukan pemantauan di lokasi. Karena hingga saat ini masih terjadi semburan," kata Indra.
Saat ditanya kapan pihaknya akan melakukan penutupan terhadap lubang semburan tersebut, Indra mengaku penutupan bisa dilaksanakan ketika semburan gas benar-benar terpantau turun secara berkala.
"Kalau untuk penutupan, kami tunggu hingga tekanannya tidak kuat lagi. Dengan demikian penutupan bisa dilaksanakan dengan maksimal. Untuk metodenya, masih terus dikembangkan," sebutnya.
Sementara Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya bersama dengan tim terpadu Pemko Pekanbaru, Dinas ESDM Provinsi Riau, BPBD, dan TNI. Menurut Nandang gas tetap menyembur, namun tidak muncul ke permukaan, hanya di dalam kubah itu.
"Munculnya semburan terukur 17 kali per satu menit. Dentuman tidak seperti sebelumnya, sekarang 75.0 desibel atau tidak terlalu menghawatirkan," ucapnya Nandang didampingi Kapolsek Tenayan Raya AKP Manapar Situmeang.
Selain memantau, turut juga melakukan pengamanan area untuk memastikan situasi aman kondusif. Kemudian, mencegah warga yang datang ke lokasi. Sebab, masih menghawatirkan dan berisiko tinggi.
Ditanya, apakah polisi melakukan investigasi apabila ada dugaan-dugaan lain terkait fenomena ini? Upaya-upaya itu menurutnya akan terus dilakukan. Namun, yang utama bagaimana semburan gas bisa ditutup dan di sekitar areal bisa steril dan jangan sampai ada korban.
"Akan menurunkan Bhabinkamtibmas, agar memberitahukan masyarakat tidak menggali sumur bor secara sembarangan. Namun, harus melapor ke pemerintah setempat seperti kecamatan," tegasnya.
Nandang pun memastikan sejauh ini kondisi masih aman dan kondusif. Namun, hanya bangunan pesantren yang rusak dari hari pertama.
"Saat ini tim teknis dari ESDM dan PT Kalila masih on going melakukan upaya menutup dan menangani semburan gas agar dapat dituntaskan," terangnya.(sol/sof)